Begitu Lihat Asap, Kami Langsung Turun, Kisah Japen Saat Menyelamatkan Keluarganya dari Erupsi Semeru - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru Evaluasi Komprehensif Disiapkan untuk Menangani Dampak Lahar Semeru

Nasional · 19 Nov 2025 18:10 WIB ·

Begitu Lihat Asap, Kami Langsung Turun, Kisah Japen Saat Menyelamatkan Keluarganya dari Erupsi Semeru


 Begitu Lihat Asap, Kami Langsung Turun, Kisah Japen Saat Menyelamatkan Keluarganya dari Erupsi Semeru Perbesar

Lumajang, – Kepulan asap pekat yang membubung dari puncak Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025) sore menjadi tanda bahaya bagi warga Dusun Kajar Kuning.

Bagi Japen, salah satu warga yang tinggal di lereng gunung, momen itu adalah alarm natural yang membuatnya harus bergerak cepat menyelamatkan keluarganya.

Sejak pukul 14.30 WIB, awan panas guguran mulai meluncur dari puncak Semeru. Laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru menyebutkan bahwa luncuran awan panas telah mencapai 14 kilometer dari kawah, dan aktivitas erupsi masih terus berlangsung.

Bersamaan dengan meningkatnya aktivitas gunung, suasana desa berubah drastis. Langit menggelap, hujan turun disertai kabut tebal, dan sesekali sambaran petir menerangi lereng Semeru yang tertutup asap vulkanik.

Di tengah suasana yang mencekam itulah Japen melihat pertanda bahaya.

“Begitu terlihat asap, langsung satu keluarga saya bawa turun,” ujar Japen, yang saat itu buru-buru mengemasi barang seadanya.

Ia menuturkan bahwa banyak warga lain melakukan hal yang sama. Beberapa keluarga berlari menuju kendaraan, sementara lainnya berjalan kaki menuruni desa dengan membawa anak-anak dan barang darurat. Hiruk-pikuk warga yang menyelamatkan diri berpadu dengan suara gemuruh dari arah gunung.

Kini, Japen dan keluarganya berada di Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, yang dijadikan tempat pengungsian sementara. Pemerintah desa bergerak cepat menyiapkan ruangan, tikar, serta kebutuhan dasar untuk warga yang berdatangan.

Sekretaris Desa Penanggal, Amin, mengatakan bahwa balai desa telah dibuka sejak sore hari.

“Balai Desa Penanggal kami siapkan untuk tempat pengungsian. Saat ini beberapa warga baik di Gunung Sawur maupun huntara sudah mulai berdatangan,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risiko Tinggi, Pemkab Lumajang Kembali Tawarkan Relokasi bagi Warga Sumberlangsep

8 Desember 2025 - 12:13 WIB

PVMBG Ingatkan Warga: Jauhi Besuk Kobokan dan Sempadan Sungai Hingga 17 Km

8 Desember 2025 - 08:43 WIB

Posko Terintegrasi Pantau Kondisi Sungai secara Real Time untuk Antisipasi Lahar

8 Desember 2025 - 08:27 WIB

Lumajang Perkuat Sistem Mitigasi Semeru untuk Kurangi Risiko Bencana Berulang

8 Desember 2025 - 08:03 WIB

Tidak Hanya Rumah, Masjid dan Lahan Perkebunan Warga Jugosari Tertimbun Lahar Semeru

8 Desember 2025 - 07:33 WIB

Warga Sumberlangsep Pilih Bertahan di Zona Rawan, Meski Lahar Semeru Menyapu Dusun

7 Desember 2025 - 20:00 WIB

Trending di Nasional