Bupati Lumajang Tegaskan: Pendidikan Harus Maju Tapi Tetap Berakar pada Budaya - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Daerah · 16 Mei 2025 08:35 WIB ·

Bupati Lumajang Tegaskan: Pendidikan Harus Maju Tapi Tetap Berakar pada Budaya


 Bupati Lumajang Tegaskan: Pendidikan Harus Maju Tapi Tetap Berakar pada Budaya Perbesar

LUMAJANG – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten Lumajang menjadi ajang refleksi untuk memperkuat arah pendidikan masa depan yang adaptif, berkarakter, dan tetap berakar pada budaya lokal.

Dalam apel yang berlangsung di Stadion Klakah Putra, Kecamatan Klakah, Kamis (15/5/2025), Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menyampaikan pesan penting: pendidikan tidak boleh kehilangan jati diri meskipun harus mengikuti perkembangan zaman.

Budaya Lokal Harus Menjadi Bagian dari Kurikulum

Setelah memimpin apel, Bunda Indah menandatangani Prasasti Hardiknas sebagai simbol komitmen bersama untuk memperkuat pendidikan karakter dan budaya. Tahun ini, Hardiknas mengangkat tema: “Dengan Semangat Pendidikan Kita Gali Potensi Budaya Lumajang Melalui Pembiasaan Tari Daerah.”

Bunda Indah menjelaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu. Budaya harus hadir dalam sistem pendidikan sebagai sumber nilai dan identitas.

“Kemajuan teknologi tidak boleh membuat generasi muda kehilangan akar. Kita harus cerdas secara intelektual, kuat secara moral, dan bangga pada budaya kita,” ujar Bunda Indah.

Pendidikan Modern Butuh Kolaborasi dan Identitas

Menurutnya, pendidikan tidak hanya soal pelajaran di kelas, tapi juga membentuk manusia utuh. Guru harus menjadi agen pelestari budaya sekaligus inovator pendidikan.

Ia juga menegaskan pentingnya peran semua pihak. Sekolah, orang tua, dan pemerintah harus berjalan beriringan membangun sistem pendidikan yang berpihak pada karakter dan kearifan lokal.

Penampilan Tari Glipang Jadi Sorotan

Untuk mendukung pesan tersebut, ratusan anak-anak dari TK dan PAUD menampilkan Tari Glipang, tarian khas Lumajang yang menjadi simbol edukasi budaya sejak dini. Penampilan ini disambut antusias oleh peserta apel dan tamu undangan.

Pendidikan Tak Boleh Lepas dari Akar Daerah

Sebagai penutup, Bunda Indah kembali menekankan bahwa pendidikan harus relevan dengan tantangan zaman, namun tidak boleh melupakan jati diri.

“Kami ingin pendidikan di Lumajang melahirkan generasi yang cerdas, mandiri, dan tetap bangga dengan budayanya sendiri,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

2026, Pemkot Malang Gratiskan Seragam untuk Siswa SD dan SMP Swasta

1 Oktober 2025 - 09:17 WIB

Eri Irawan: Pembiayaan Alternatif Bisa Selamatkan Rp59,9 Miliar Uang Daerah

1 Oktober 2025 - 07:36 WIB

Gerak Pembangunan Harus Berbasis Bukti, Bukan Asumsi – Lumajang Dorong Kualitas Data Sektoral

1 Oktober 2025 - 07:25 WIB

Antisipasi Masalah Gizi dan Keamanan, Pemkab Jember Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis

1 Oktober 2025 - 06:44 WIB

Tangan Terjepit Reruntuhan, Santri di Sidoarjo Diamputasi di Lokasi Musala Ambruk

30 September 2025 - 19:42 WIB

Bimtek Portal Satu Data, Membangun Sistem Informasi Andal untuk Masa Depan Lumajang

30 September 2025 - 18:23 WIB

Trending di Daerah