Bupati Lumajang Tunjuk Camat Perempuan Tangani Isu Sosial di Sumbersuko - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru Evaluasi Komprehensif Disiapkan untuk Menangani Dampak Lahar Semeru

Daerah · 24 Okt 2025 08:06 WIB ·

Bupati Lumajang Tunjuk Camat Perempuan Tangani Isu Sosial di Sumbersuko


 Bupati Lumajang Tunjuk Camat Perempuan Tangani Isu Sosial di Sumbersuko Perbesar

Lumajang, – Bupati Lumajang Indah Amperawati resmi menunjuk Luluk Azizah sebagai camat baru Kecamatan Sumbersuko.

Penunjukan tersebut bukan tanpa pertimbangan Bupati Indah berharap kepemimpinan perempuan di wilayah itu dapat membawa pendekatan yang lebih empatik, terutama dalam menangani persoalan sosial yang masih terjadi di daerah tersebut.

Sumbersuko selama ini dikenal sebagai wilayah yang memiliki kompleks eks lokalisasi Dolog, yang pernah ditutup oleh pemerintah daerah. Meski secara resmi telah ditutup dan diubah menjadi Kampung Anggur, Indah meyakini praktik prostitusi masih berlangsung secara tersembunyi.

Baca juga:Ramai ASN Disindir di TikTok, Bupati Lumajang Tanggapi Santai, Di Sini Beda Ceritanya

“Saya pilih camat perempuan di Sumbersuko karena saya ingin ada pendekatan dari hati ke hati dengan masyarakat. Prostitusi mungkin tidak bisa dihilangkan seratus persen, tapi penurunannya harus drastis, dan itu perlu sentuhan yang lebih halus,” kata Indah, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, sosok camat perempuan akan lebih mudah membangun komunikasi sosial, terutama dengan para perempuan yang terdampak secara ekonomi akibat penutupan lokalisasi. Ia meminta agar persoalan tersebut tidak disikapi dengan pendekatan represif, melainkan dengan cara manusiawi dan solutif.

Baca juga:Rencana Whoosh Sambung ke Surabaya Terancam Tersendat, Masalah Utang Belum Tuntas

Indah mengingatkan pentingnya solusi ekonomi alternatif bagi warga yang kehilangan mata pencaharian. Salah satu program yang disebutnya bisa menjadi jalan keluar adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang membutuhkan banyak tenaga kerja harian.

“Tidak cukup hanya melarang, tapi juga harus dicarikan solusi. Di program MBG saja kita butuh 100 ribu tenaga kerja per hari. Itu bisa menjadi kesempatan baru bagi masyarakat yang dulu kesulitan pekerjaan,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Program Makan Bergizi Gratis di Lumajang Kian Matang, 33 SPPG Sudah Beroperasi

13 Desember 2025 - 14:46 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Keamanan Pangan Program MBG Harga Mati

13 Desember 2025 - 14:38 WIB

Banjir Lahar Hujan Semeru Putus Akses Tiga Dusun di Lumajang

13 Desember 2025 - 13:35 WIB

Teknologi Bailey Percepat Rekonstruksi Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Lumajang

12 Desember 2025 - 14:23 WIB

TPS Surabaya Perkuat Manajemen Risiko Lewat Implementasi ISO 22301

11 Desember 2025 - 09:30 WIB

Perkuat Peran Ormas: Pemuda Pancasila Berikan Bantuan Sembako ke Warga Sumberwuluh dan Jugosari

9 Desember 2025 - 16:53 WIB

Trending di Daerah