Pasuruan, – Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, menegaskan bahwa Kabupaten Pasuruan adalah satu kesatuan utuh tanpa adanya pembagian wilayah barat dan timur yang selama ini dianggap memunculkan ketimpangan pembangunan.
Pernyataan ini sekaligus menanggapi sorotan dari Fraksi NasDem terkait persepsi adanya dikotomi pembangunan di daerah tersebut.
Dalam penjelasannya, Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati, menegaskan bahwa pembangunan di 24 kecamatan di Pasuruan dirancang secara adil dan merata, berdasarkan kebutuhan nyata masing-masing wilayah, bukan berdasarkan lokasi geografis atau kedekatan politik.
“Kami menyusun skala prioritas berdasarkan data dan aspirasi masyarakat, bukan sekadar letak wilayah,” kata dia, Selasa (24/6/25).
Mas Rusdi juga menegaskan bahwa semangat pembangunan saat ini adalah untuk menyatukan, bukan memecah belah.
Ia mencontohkan beberapa wilayah di timur Pasuruan seperti Nguling, Grati, dan Lekok yang sudah menjadi fokus pembangunan infrastruktur, termasuk perbaikan jalan sebagai bukti komitmen pembangunan merata.
Selain itu, Mas Rusdi mengakui adanya persoalan sengketa lahan di beberapa desa, khususnya di Kecamatan Lekok dan Nguling.
Penyelesaian masalah ini memerlukan komunikasi intensif dengan instansi vertikal karena berada di luar kewenangan langsung Pemkab. Meski demikian, pelayanan dan pembangunan di wilayah terdampak tetap menjadi prioritas.
Dengan semangat persatuan dan inklusivitas, Pemerintah Kabupaten Pasuruan berkomitmen untuk terus menyusun kebijakan dan program yang memastikan kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
“Pasuruan adalah rumah besar yang harus dibangun bersama-sama,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan