Dana Besar Terbuang, Amphitheater Ranu Pani Tak Berkontribusi pada Ekonomi Lokal - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Daerah · 11 Mei 2025 13:40 WIB ·

Dana Besar Terbuang, Amphitheater Ranu Pani Tak Berkontribusi pada Ekonomi Lokal


 Dana Besar Terbuang, Amphitheater Ranu Pani Tak Berkontribusi pada Ekonomi Lokal Perbesar

Lumajang, – Pembangunan amphitheater di Ranu Pani yang diresmikan Menteri Pariwisata dan didanai puluhan miliar rupiah dari pemerintah pusat kini sia – sia.

Aset megah ini justru dikelola sepenuhnya oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tanpa melibatkan pemerintah daerah atau masyarakat lokal, sehingga manfaat ekonomi bagi Lumajang nyaris nihil.

Ketua Kadin Lumajang, Agus Setiawan, mengungkapkan kekecewaannya atas pengelolaan yang sepihak oleh TNBTS. Menurutnya, investasi besar yang dikeluarkan Dinas Pariwisata Lumajang tidak berbuah keuntungan nyata bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun kesejahteraan warga sekitar.

“Ini pemborosan anggaran besar tanpa feedback yang sepadan,” tegas Agus, Minggu (11/5/25).

Lebih jauh, pengelolaan kawasan yang ketat dan eksklusif oleh TNBTS membatasi peran aktif Dinas Pariwisata dan masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata.

Hal ini menutup peluang kolaborasi dan investasi yang bisa meningkatkan ekonomi lokal. Ironisnya, amphitheater yang seharusnya menjadi ikon pengembangan budaya dan pariwisata justru terlihat mangkrak dan kurang terawat, sebagaimana banyak dikeluhkan publik.

Kasus ini menegaskan bahwa pembangunan fisik tanpa tata kelola transparan dan inklusif hanya akan menjadi beban anggaran tanpa memberikan nilai tambah bagi daerah.

“Lumajang membutuhkan pengelolaan wisata yang melibatkan semua pihak agar investasi besar tidak sia-sia dan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Upaya konfirmasi ke Dinas Pariwisata Lumajang terkait kondisi ini berulang kali menemui kebuntuan, tanpa ada tanggapan resmi hingga saat ini. Sementara itu, surat dari TNBTS kepada Pemkab Lumajang yang menanyakan tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama (PKS) menambah ketidakjelasan pengelolaan aset tersebut.

Artikel ini telah dibaca 69 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Antisipasi Masalah Gizi dan Keamanan, Pemkab Jember Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis

1 Oktober 2025 - 06:44 WIB

Tangan Terjepit Reruntuhan, Santri di Sidoarjo Diamputasi di Lokasi Musala Ambruk

30 September 2025 - 19:42 WIB

Bimtek Portal Satu Data, Membangun Sistem Informasi Andal untuk Masa Depan Lumajang

30 September 2025 - 18:23 WIB

Santri Keracunan HCL, Bupati Lumajang Minta Ponpes Lakukan Pembinaan Lebih Ketat

30 September 2025 - 15:50 WIB

Dukung Konsentrasi Atlet, Percasi Lumajang Tawarkan 14 Penginapan Strategis dan Nyaman

30 September 2025 - 15:18 WIB

Tangis Pecah di Sidoarjo, Tiga Santri Ponpes Al-Khoziny Tewas dalam Tragedi Musala Roboh

30 September 2025 - 13:59 WIB

Trending di Daerah