Lumajang, – Siapa sangka, pelepah pisang yang biasa dianggap sampah kini menjelma menjadi produk bernilai tinggi di tangan warga Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Berkat kreativitas warga dan dukungan pemerintah daerah, limbah pertanian itu kini berubah menjadi kertas ramah lingkungan seharga Rp5.000 per lembar.
Tak hanya itu, produk unik ini sudah menembus pasar Jakarta, di mana kertas-kertas buatan Lumajang diolah menjadi tas belanja ramah lingkungan dan wadah tisu elegan yang biasa dijual di mal atau toko premium.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir! Meteran Air Hilang di Lumajang Kini Diganti Gratis oleh PDAM
“Ini sudah ada yang beli. Per lembarnya lima ribu rupiah. Kertas dari pelepah pisang ini nanti dikirim dalam bentuk setengah jadi ke Jakarta, di sana dibikin tas dan tempat tisu,” jelas Bupati Lumajang, Indah Amperawati, Rabu (20/8/25).
Proses pembuatannya pun sederhana namun penuh nilai inovasi, pelepah pisang dikeringkan, diblender, lalu dicetak menjadi lembaran kertas.
Baca juga: Lebih Inklusif! Alun-Alun Lumajang Segera Punya Jalur Ramah Disabilitas
Tak hanya menyulap sampah menjadi produk bernilai, inovasi ini juga mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui pendekatan ekonomi sirkular.
Indah menegaskan, Lumajang tidak kekurangan potensi yang dibutuhkan hanyalah kolaborasi, pelatihan, dan pasar yang jelas. Ia menyebutkan bahwa sebelum memberi pelatihan dan alat produksi, Pemkab akan memastikan pasarnya sudah siap.
“Kalau sudah dilatih dan dikasih alat tapi nggak ada yang beli, itu sia-sia. Jadi kami mulai dari pasarnya dulu. Kalau pasarnya sudah ada, UMKM bisa jalan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan