Di Tengah Krisis Air, Di Mana Peran Pemerintah? - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Bisnis · 5 Agu 2025 10:10 WIB ·

Di Tengah Krisis Air, Di Mana Peran Pemerintah?


 Di Tengah Krisis Air, Di Mana Peran Pemerintah? Perbesar

Lumajang, – Krisis kekeringan parah yang melanda Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang, menyisakan pertanyaan besar: di mana peran pemerintah saat petani berteriak minta tolong? Minimnya pasokan air, saluran irigasi yang rusak, dan lambannya respons menunjukkan lemahnya sistem mitigasi bencana sektor pertanian di tingkat daerah.

Sudah lebih dari sepekan, para petani di Dusun Krajan dan sekitarnya bergulat menyelamatkan tanaman padi dan tembakau yang mulai kering dan menguning.

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari menyewa pompa air hingga menyedot air dari sumur-sumur dangkal. Namun, hasilnya tak sebanding dengan kebutuhan air di lahan yang luas.

Baca juga: Kades Lumajang Janji Evaluasi Karnaval Desa Usai Warganya Meninggal Dunia

“Sudah coba pompa, tapi airnya kecil. Nggak cukup buat semua sawah. Tanaman malah banyak yang kering. Kami kerja keras, tapi seperti tidak ada yang peduli,” kata Sukirno (52), seorang petani yang mulai putus asa.

Lebih parah lagi, saluran irigasi utama yang menjadi andalan saat musim tanam justru tak berfungsi maksimal. Di beberapa titik, saluran tertutup lumpur dan sampah. Debit air dari hulu juga terus menyusut, memperburuk kondisi di hilir.

Baca juga: Tragedi di Karnaval Sound Horeg Lumajang, Dokter RSUD Pasirian Jelaskan Kondisi Korban Sebelum Meninggal

“Kami ini rakyat kecil. Kalau pemerintah diam saja, terus kami harus bagaimana?” ujar Mulyono, petani lain yang mengaku rugi jutaan rupiah karena tanaman tembakaunya tak tumbuh optimal.

Kepala Desa Tunjungrejo, Sudarto, menyebut sudah berkali-kali melaporkan kondisi darurat ini ke kecamatan dan Dinas Pertanian Lumajang. Namun respon yang diterima masih sebatas janji koordinasi dan pendataan.

“Kami sudah kirim laporan, bahkan usulan bantuan pompa air dan pengerukan saluran irigasi. Tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Sementara petani makin terdesak,” jelas Sudarto.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Zona Merah Bikin Sepi Orderan, Ojol Lumajang Minta Perlindungan dan Kepastian

26 September 2025 - 13:35 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Sanksi Tegas untuk Kos-Kosan Nakal, Mulai Teguran hingga Pencabutan Izin

24 September 2025 - 15:17 WIB

Harga Cabai di Surabaya Naik, Pemkot Sigap Jaga Kestabilan Harga Lewat Pengawasan dan Pasar Murah

21 September 2025 - 16:22 WIB

KAI Daop 9 Jember Gunakan Bantalan Sintetis Inovatif untuk Tingkatkan Keselamatan Kereta Saat Musim Hujan

18 September 2025 - 17:56 WIB

Cuaca Buruk Picu Harga Cabai dan Ayam Melonjak, Omzet Pedagang Turun Tajam

17 September 2025 - 16:36 WIB

Permintaan Telur Naik Tajam Saat Maulid, Banyuwangi Tetap Surplus 42 Ton

8 September 2025 - 18:01 WIB

Trending di Bisnis