Di Tengah Krisis Air, Di Mana Peran Pemerintah? - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Komjen Dedi Prasetyo, Eks Kapolres Lumajang jadi Wakapolri! Kasus Kematian Penonton Karnaval Sound Horeg di Lumajang Tak Dilanjutkan, Polisi Evaluasi Izin Acara Warga Diimbau Gunakan Earplug Saat Hadiri Acara dengan Sound Horeg Dinkes Lumajang: Anak dan Lansia Paling Rentan Terpapar Bahaya Suara Ekstrem Sound Horeg Konflik Tata Ruang, Warga Bingung, Perda Lama vs Perda Baru Tumpang Tindih

Bisnis · 5 Agu 2025 10:10 WIB ·

Di Tengah Krisis Air, Di Mana Peran Pemerintah?


 Di Tengah Krisis Air, Di Mana Peran Pemerintah? Perbesar

Lumajang, – Krisis kekeringan parah yang melanda Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang, menyisakan pertanyaan besar: di mana peran pemerintah saat petani berteriak minta tolong? Minimnya pasokan air, saluran irigasi yang rusak, dan lambannya respons menunjukkan lemahnya sistem mitigasi bencana sektor pertanian di tingkat daerah.

Sudah lebih dari sepekan, para petani di Dusun Krajan dan sekitarnya bergulat menyelamatkan tanaman padi dan tembakau yang mulai kering dan menguning.

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari menyewa pompa air hingga menyedot air dari sumur-sumur dangkal. Namun, hasilnya tak sebanding dengan kebutuhan air di lahan yang luas.

Baca juga: Kades Lumajang Janji Evaluasi Karnaval Desa Usai Warganya Meninggal Dunia

“Sudah coba pompa, tapi airnya kecil. Nggak cukup buat semua sawah. Tanaman malah banyak yang kering. Kami kerja keras, tapi seperti tidak ada yang peduli,” kata Sukirno (52), seorang petani yang mulai putus asa.

Lebih parah lagi, saluran irigasi utama yang menjadi andalan saat musim tanam justru tak berfungsi maksimal. Di beberapa titik, saluran tertutup lumpur dan sampah. Debit air dari hulu juga terus menyusut, memperburuk kondisi di hilir.

Baca juga: Tragedi di Karnaval Sound Horeg Lumajang, Dokter RSUD Pasirian Jelaskan Kondisi Korban Sebelum Meninggal

“Kami ini rakyat kecil. Kalau pemerintah diam saja, terus kami harus bagaimana?” ujar Mulyono, petani lain yang mengaku rugi jutaan rupiah karena tanaman tembakaunya tak tumbuh optimal.

Kepala Desa Tunjungrejo, Sudarto, menyebut sudah berkali-kali melaporkan kondisi darurat ini ke kecamatan dan Dinas Pertanian Lumajang. Namun respon yang diterima masih sebatas janji koordinasi dan pendataan.

“Kami sudah kirim laporan, bahkan usulan bantuan pompa air dan pengerukan saluran irigasi. Tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Sementara petani makin terdesak,” jelas Sudarto.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bank Mandiri Rombak Pengurus Besok! Nama Alexandra Askandar Mencuat

3 Agustus 2025 - 19:08 WIB

bank mandiri rombak pengurus

Bank Mandiri Gelar RUPSLB 4 Agustus, Bakal Ganti Pengurus?

3 Agustus 2025 - 18:39 WIB

bank mandiri gelar rupslb

Lupis hingga Jongkong: Pasar Minggu Rowojali, Panggung Jajanan Tradisional yang Menggugah Selera

3 Agustus 2025 - 12:47 WIB

Kelangkaan BBM di Jember Tak Berdampak Signifikan pada Harga Bahan Pokok, Namun Waspadai Potensi Gangguan Distribusi

31 Juli 2025 - 18:02 WIB

Kejari Lumajang Buka Lelang Motor Tilang, Masyarakat Bisa Ikut Secara Online

31 Juli 2025 - 15:54 WIB

Atasi Kelangkaan, Pertamina Tambah Pasokan BBM Jember Jadi 2.000 KL per Hari

30 Juli 2025 - 18:03 WIB

Trending di Bisnis