Lumajang, – Di tengah duka yang melanda warga terdampak erupsi Gunung Semeru, anggota Komisi D DPRD Lumajang dari Fraksi PDI Perjuangan, Ratih Damayanti, hadir langsung ke posko pengungsian untuk memberikan dukungan moral. Salah satunya kepada Martini, nenek sebatang kara yang kehilangan seluruh rumahnya akibat bencana.
Kesedihan mendalam masih dirasakan para pengungsi erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Salah satunya dialami Martini, seorang nenek sebatang kara yang rumahnya hancur total akibat erupsi pada Kamis (19/11/2025).
Rumah sederhana yang selama puluhan tahun menjadi tempat berteduh kini tinggal puing. Dapur tempatnya memasak dan kamar kecil tempat ia beristirahat ikut ambruk. Meski kehilangan segalanya, Martini tetap terlihat tenang. Kendati tanpa air mata, duka yang ia pendam tak dapat disembunyikan.
“Iya, semuanya rusak,” ujarnya lirih saat berbincang dengan anggota Komisi D DPRD Lumajang dari Fraksi PDI Perjuangan, Ratih Damayanti, di posko pengungsian pada Minggu (23/11/2025).
Ratih mendengarkan setiap cerita Martini dengan penuh empati. Ia mencoba menghibur dan menjadi tempat mengadu bagi nenek yang kini harus memulai hidup dari nol di usia senjanya.
“Semua yang diceritakan oleh Ibu Martini benar-benar membuat kami bersedih. Meski rumahnya hancur, bagi saya beliau adalah panutan. Di usianya yang sudah tua, ia masih kuat dan mencoba untuk tetap bersabar,” ucap Ratih.
Martini sudah tiga hari berada di posko pengungsian. Di lokasi sementara itulah ia mencoba bertahan, meski pikirannya terus tertuju pada rumahnya yang telah rata dengan tanah.
Pada usia yang seharusnya menjadi masa tenang, ia justru harus menghadapi kenyataan pahit, hidup sebatang kara tanpa rumah dan tanpa kepastian kapan kehidupan bisa kembali seperti dulu.
Tinggalkan Balasan