Dulu Semua Orang Tahunya Jember, Mohammad Fawait:  Sekarang Kita Harus Sadar - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Pariwisata · 28 Sep 2025 18:25 WIB ·

Dulu Semua Orang Tahunya Jember, Mohammad Fawait:  Sekarang Kita Harus Sadar


 Dulu Semua Orang Tahunya Jember, Mohammad Fawait:  Sekarang Kita Harus Sadar Perbesar

Jember, – Pernah ada masa di mana Jember adalah pusat sorotan wilayah timur Pulau Jawa. Pertemuan-pertemuan strategis, perhatian pemerintah pusat, hingga geliat ekonomi regional, semua berpusat di kabupaten ini.

Namun kini, Bupati Jember Muhammad Fawait menyampaikan sebuah kenyataan yang cukup membuat banyak pihak diam sejenak.

“Lima belas tahun lalu, semua kegiatan yang berkaitan dengan pemerintah pusat ada di Kabupaten Jember. Lima belas tahun lalu, semua orang tahunya Jember. Tapi hari ini, sudah bergeser, dan kita harus sadar,” katanya saat dikutip dari Beritajatim.com, pada Minggu Minggu (25/9/25).

Baca juga: Lavatur Sumeru Bangkit! 150 Jeep Wisata Dukung UMKM dan Kurangi Pengangguran di Pronojiwo

Fawait menyebut langsung kondisi yang terjadi. Posisi Jember dalam sektor pariwisata sudah di-voor oleh tetangga di timur Banyuwangi, yang dalam waktu kurang dari satu dekade menjelma dari daerah pinggiran menjadi ikon nasional.

Sementara itu di barat, Lumajang juga mulai memperlihatkan geliat pembangunan pariwisata yang terstruktur.

Seolah memberikan pelajaran diam-diam, Wartono, pelaku wisata asal Jember yang kini aktif di Kalibaru, Banyuwangi, menyebut pembangunan pariwisata tidak datang dari papan proyek, tapi dari keberanian membangun manusia dan komunitasnya.

Baca juga: Air Terjun Tumpak Sewu – Niagara dari Indonesia di Jawa Timur

“Bali dan Yogyakarta butuh 50 tahun. Banyuwangi cuma enam tahun saat Pak Anas. Kuncinya, mereka tidak over confidence. Tapi mereka tahu betul potensi mereka dan berani melangkah,” kata Wartono dalam forum uji publik Riparkab Jember.

Salah satu alasan mengapa Jember tak masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) adalah tidak adanya Rencana Induk Pariwisata selama 15 tahun terakhir. Sebuah detail administratif yang seharusnya tidak sulit, tapi cukup untuk membuat Jember luput dari peta prioritas nasional.

Baca juga: Glamping, Camper Van, Hingga Taman Bunga, Wisata Pronojiwo Siap Saingi Wisata Buatan

Kini, dengan disusunnya Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Jember (Riparkab) 2025–2040, muncul harapan bahwa ini bukan hanya lembaran kertas yang bagus diketik, tapi benar-benar menjadi arah pembangunan berkelanjutan. Tapi tetap saja, perdebatan terjadi bukan soal konten, tapi soal kepercayaan diri.

Di tengah diskusi, suara seperti milik Hasti Utami, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Jember, cukup menohok. Ia menolak sikap inferior yang terlalu membandingkan Jember dengan daerah lain.

“Sudah enggak musim minder. Jember sudah punya keunikan sendiri dari dulu. Banyuwangi baru sepuluh tahun terakhir. Kita harus percaya diri. Jangan setiap mau melangkah, ngelirik dulu, cari validasi,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang

30 September 2025 - 09:38 WIB

Glamping, Camper Van, Hingga Taman Bunga, Wisata Pronojiwo Siap Saingi Wisata Buatan

27 September 2025 - 10:12 WIB

Lavatur Sumeru Bangkit! 150 Jeep Wisata Dukung UMKM dan Kurangi Pengangguran di Pronojiwo

27 September 2025 - 10:03 WIB

Lavatur Jadi Surga Wisata Jeep Petualangan di Lereng Gunung Semeru

26 September 2025 - 18:30 WIB

Bukan di Amerika, Niagara Ini Ada di Lumajang! Apa Rahasianya Makin Diburu Wisatawan Dunia?

26 September 2025 - 17:50 WIB

Ranupane Tetap Dibuka, Wisata ke Bromo Masih Bisa Lewat Lumajang

25 September 2025 - 13:44 WIB

Trending di Pariwisata