Ekor Layangan Sentuh Kabel, PLN: Bisa Picu Korsleting dan Pemadaman Massal - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Wakil Bupati Lumajang: Jaga dan Kelola Tanah dengan Bijak demi Masa Depan Kepemilikan Tanah Resmi Perkuat Produktivitas dan Peluang Ekonomi Masyarakat Desa Bades Pemkab Lumajang Salurkan Dana Tunggu Hunian, Bupati Pastikan Pemulihan Penyintas Semeru Terus Dikawal Lumajang Salurkan Rp1,2 Juta BLT DBHCHT untuk Kebutuhan Pokok dan Pendidikan Anak Lumajang Toreh Prestasi: Forikan Berperan Aktif Turunkan Stunting dan Perkuat Gizi Anak

Daerah · 25 Agu 2025 18:16 WIB ·

Ekor Layangan Sentuh Kabel, PLN: Bisa Picu Korsleting dan Pemadaman Massal


 Ekor Layangan Sentuh Kabel, PLN: Bisa Picu Korsleting dan Pemadaman Massal Perbesar

Lumajang, – PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lumajang kembali mengingatkan masyarakat agar tidak menerbangkan layang-layang di dekat jaringan listrik, karena berisiko tinggi menimbulkan korsleting yang dapat menyebabkan pemadaman listrik secara massal.

Peringatan ini disampaikan langsung oleh Manager PLN ULP Lumajang, Ardhyan Fajar, yang menyebut bahwa beberapa insiden padamnya listrik di wilayah Lumajang dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut di kabel listrik.

Baca juga: Program SPPG Lumajang Layani 3.750 Siswa dan Ibu Hamil, Menu Disesuaikan Kebutuhan Gizi

“Kabel jaringan PLN ada tiga. Kalau ekor layangan, apalagi yang berbahan plastik mengenai ketiganya sekaligus, itu bisa memicu gangguan arus pendek. Perbaikannya butuh waktu, jadi pemadaman bisa cukup lama,” jelas Ardhyan, Senin (25/8/25).

Menurutnya, titik-titik seperti Jembatan Gambiran kerap dipadati warga yang bermain layang-layang, dan menjadi salah satu lokasi yang rawan gangguan.

Baca juga: Tindak Tegas Pemerasan Kades, Bupati Lumajang: Kapolres Tidak Main-Main

Untuk itu, PLN telah melakukan sosialisasi langsung ke lapangan agar warga memahami bahaya dari aktivitas tersebut.

Selain itu, rangka bambu pada layangan juga disebut berbahaya saat musim hujan, karena bambu basah bisa menghantarkan air dan menghubungkan arus listrik antarkabel, yang memperbesar risiko korsleting.

Ardhyan juga menyoroti pohon tumbang sebagai penyebab lain gangguan listrik, terutama pohon-pohon besar seperti sengon yang tumbuh di dekat jaringan listrik.

Ia mengatakan, petugas di lapangan sering kesulitan melakukan pemangkasan karena penolakan dari pemilik pohon.

“Kami minta kerja samanya. Kadang warga keberatan pohonnya ditebang, tapi kalau dibiarkan bisa timbul gangguan yang merugikan banyak orang,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Surat Mendesak Pemdes Sumberwuluh, Minta Bupati Lumajang Tinjau Ulang Izin Tambang PT S3

6 Desember 2025 - 13:43 WIB

Warga Sumberwuluh Resah, Pemdes Minta Aktivitas Tambang PT S3 Dihentikan Sementara

6 Desember 2025 - 13:32 WIB

Syarat Pengungsi Semeru: Kami Mau Direlokasi, Asal Ada Kerja untuk Kami di Tempat Baru

5 Desember 2025 - 08:19 WIB

Kapolsek Pronojiwo Imbau Warga Tidak Mendekati Zona Bahaya Semeru

5 Desember 2025 - 07:57 WIB

Tiang Listrik Roboh, Desa Sumbersari Sempat Terisolasi Akibat Puting Beliung

4 Desember 2025 - 21:54 WIB

Cuaca Ekstrem Melanda Lumajang, BPBD Gerak Cepat Pastikan Keselamatan Warga

4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Trending di Daerah