Lumajang, – PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lumajang kembali mengingatkan masyarakat agar tidak menerbangkan layang-layang di dekat jaringan listrik, karena berisiko tinggi menimbulkan korsleting yang dapat menyebabkan pemadaman listrik secara massal.
Peringatan ini disampaikan langsung oleh Manager PLN ULP Lumajang, Ardhyan Fajar, yang menyebut bahwa beberapa insiden padamnya listrik di wilayah Lumajang dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut di kabel listrik.
Baca juga: Program SPPG Lumajang Layani 3.750 Siswa dan Ibu Hamil, Menu Disesuaikan Kebutuhan Gizi
“Kabel jaringan PLN ada tiga. Kalau ekor layangan, apalagi yang berbahan plastik mengenai ketiganya sekaligus, itu bisa memicu gangguan arus pendek. Perbaikannya butuh waktu, jadi pemadaman bisa cukup lama,” jelas Ardhyan, Senin (25/8/25).
Menurutnya, titik-titik seperti Jembatan Gambiran kerap dipadati warga yang bermain layang-layang, dan menjadi salah satu lokasi yang rawan gangguan.
Baca juga: Tindak Tegas Pemerasan Kades, Bupati Lumajang: Kapolres Tidak Main-Main
Untuk itu, PLN telah melakukan sosialisasi langsung ke lapangan agar warga memahami bahaya dari aktivitas tersebut.
Selain itu, rangka bambu pada layangan juga disebut berbahaya saat musim hujan, karena bambu basah bisa menghantarkan air dan menghubungkan arus listrik antarkabel, yang memperbesar risiko korsleting.
Ardhyan juga menyoroti pohon tumbang sebagai penyebab lain gangguan listrik, terutama pohon-pohon besar seperti sengon yang tumbuh di dekat jaringan listrik.
Ia mengatakan, petugas di lapangan sering kesulitan melakukan pemangkasan karena penolakan dari pemilik pohon.
“Kami minta kerja samanya. Kadang warga keberatan pohonnya ditebang, tapi kalau dibiarkan bisa timbul gangguan yang merugikan banyak orang,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan