Lumajang, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, mengambil langkah strategis untuk menghadapi tantangan fiskal berupa penurunan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp266,48 miliar pada APBN 2026.
Salah satu upaya utama yang kini menjadi fokus adalah menggali dan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal sebagai sumber peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan Pemkab tidak tinggal diam menghadapi kondisi tersebut. Pemerintah daerah akan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi yang menjadi kekuatan lokal, seperti pertanian, peternakan, UMKM, pariwisata, dan sektor jasa lainnya.
Baca juga: Khofifah Soroti Lumajang, Daerah Paling Berat Terdampak Pemangkasan Dana Pusat
“Kami menghadapi tantangan fiskal cukup besar, sehingga strategi keuangan yang kami susun harus adaptif dan produktif. Salah satunya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal untuk meningkatkan PAD,” kata Indah, Jumat (10/10/2025).
Langkah optimalisasi PAD dilakukan sebagai upaya memperkuat kemandirian fiskal daerah, agar pembangunan tidak terlalu bergantung pada transfer pusat.
Baca juga: SR Diperiksa 9 Jam oleh Kejari Jember, Bongkar Dugaan Korupsi Rp 5,6 Miliar di DPRD
Selain itu, Pemkab juga akan menerapkan efisiensi belanja daerah agar penggunaan anggaran tetap fokus dan tepat sasaran.
“Kami juga melakukan efisiensi belanja, memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat,” tambah Bunda Indah.
Untuk diketahui, strategi ini sejalan dengan prioritas pembangunan Lumajang tahun 2026, di mana penguatan ekonomi lokal menjadi salah satu dari lima fokus utama. Pemkab akan mendorong sinergi antara pelaku usaha lokal, pelatihan kewirausahaan, kemudahan perizinan, dan pengembangan kawasan ekonomi strategis di berbagai kecamatan.
Ia menekankan pentingnya keselarasan antara kebijakan daerah dan pusat, terutama dalam penyusunan APBD 2026 yang mengacu pada Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) nasional.
“Sinkronisasi dengan arah pembangunan nasional sangat penting, agar apa yang kami lakukan di daerah selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Ini akan memperkuat daya saing daerah sekaligus mendukung pertumbuhan nasional,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan