Jember, – Pemerintah Kabupaten Jember menyatakan komitmen serius dalam meningkatkan cakupan imunisasi anak dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp400 miliar untuk sektor kesehatan. Komitmen ini ditunjukkan langsung oleh Bupati Muhammad Fawait dalam forum percepatan imunisasi bersama Dinas Kesehatan Jawa Timur dan UNICEF.
Dalam kegiatan bertajuk Akselerasi Imunisasi Rutin dan Imunisasi Kejar yang digelar di Jember pada Selasa (2/9), Dinas Kesehatan Jawa Timur mengungkapkan bahwa Jember menjadi daerah dengan jumlah anak tanpa imunisasi (zerodos) tertinggi di Jawa Timur, yakni sebanyak 11.049 anak.
“Jember mencatat angka zerodos tertinggi di provinsi, dan ini menjadi perhatian serius karena berdampak pada kerentanan terhadap penyakit menular,” ujar Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jatim, Eka Putri Lestari.
Baca juga: Rumah Kayu di Lumajang Terbakar di Tengah Musim Kemarau, Api Cepat Membesar
Menurut Eka, cakupan imunisasi dasar lengkap di Jember baru mencapai 38,7 persen dari target 55 persen yang ditetapkan untuk Juli 2025. Jika tidak ada percepatan, dikhawatirkan akan ada penambahan sekitar 6.000 anak zerodos hingga akhir tahun ini.
Meski demikian, Dinkes Jatim menilai komitmen Pemkab Jember cukup kuat, terlihat dari kehadiran langsung Bupati Muhammad Fawait bersama Ketua TP PKK Gyta Eka Puspita dalam kegiatan strategis tersebut.
Baca juga: Menteri PPPA Kecam Keras Kekerasan yang Merenggut Nyawa Anak di Pasuruan
“Kehadiran kepala daerah menunjukkan keseriusan untuk bergerak cepat. Tinggal bagaimana lintas sektor ikut aktif menindaklanjuti,” tambah Eka.
Dukungan terhadap percepatan imunisasi juga datang dari UNICEF Indonesia. Health Specialist UNICEF, Dr. Armunanto, menyampaikan bahwa meski kasus campak di Jember tergolong kecil, namun jumlah absolutnya tetap signifikan karena populasi yang besar.
“Tidak adanya kematian akibat campak di Jember sejauh ini adalah bukti bahwa imunisasi efektif. Namun, dengan banyaknya anak yang belum terlindungi, risiko tetap ada,” tegas Armunanto.
Bupati Jember Muhammad Fawait menyatakan bahwa peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama pemerintah daerah. Anggaran sebesar Rp400 miliar telah disiapkan, termasuk untuk memperkuat pelayanan imunisasi dan pembiayaan BPJS Kesehatan bagi masyarakat.
“Kami menyerukan dukungan lintas sektor, termasuk tokoh agama dan komunitas lokal, untuk bersama-sama meningkatkan cakupan imunisasi. Ini bukan sekadar soal dana, tapi juga soal edukasi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penolakan imunisasi di masyarakat bukan hanya karena persoalan ekonomi, melainkan kurangnya pemahaman. Oleh karena itu, pemkab menggandeng tokoh-tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan untuk melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat.
“Layanan kesehatan di Jember kini sudah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dari akses kesehatan, terutama imunisasi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan