Lumajang, – Suasana berbeda tampak di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Ratusan siswa dari berbagai sekolah berkumpul dalam semangat petualangan, bukan hanya untuk bermain di alam, tetapi untuk belajar menjadi petualang keuangan yang cerdas.
Mengusung tema Petualang Gemilang, Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Cemerlang, kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Menabung Nasional 2025, yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, bekerja sama dengan Bank Indonesia Wilayah Jember, BNI, serta Pemerintah Kabupaten Lumajang.
“Ini adalah salah satu edukasi penting soal literasi keuangan, bagaimana menanamkan kebiasaan menabung sejak dini pada anak-anak. Gerakan ini sangat bagus, karena menabung adalah fondasi kemandirian finansial,” ujar Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang akrab disapa Bunda Indah, Jumat (22/8/25).
Baca juga: Meski Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Lumajang
Bunda Indah mengenang masa kecilnya, saat anak-anak merasa bangga bisa menabung di bank. Ia berharap, semangat itu bisa kembali ditumbuhkan di era digital sekarang.
“Dulu kami bangga bisa nabung meski bank masih sedikit. Sekarang fasilitas sudah banyak, ada ATM, mobile banking, dan tadi anak-anak dikasih kartu ATM bergambar lucu oleh BNI. Itu cara menarik minat mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala OJK Jember, Mohammad Movid, mengungkapkan bahwa literasi keuangan Indonesia saat ini masih tergolong Berdasarkan data, tingkat literasi hanya mencapai 60 persen, sementara inklusi sudah 80 persen.
Baca juga: Alun-alun Lumajang Ditutup 3 Bulan, CFD dan CFN Ditiadakan: Warga Diminta Pindah Lokasi Sementara
“Seharusnya literasi lebih tinggi. Kalau akses keuangan tinggi tapi tidak disertai pemahaman, anak-anak bisa terjerumus ke pinjaman online ilegal atau penggunaan paylater yang tidak tepat. Itu bahaya,” jelasnya.
Oleh karena itu, kegiatan edukasi seperti Hari Menabung ini penting untuk menanamkan kesadaran sejak dini, agar generasi muda bisa mengenali produk keuangan, membedakan mana yang sehat dan mana yang berisiko, serta memahami prinsip dasar seperti menabung sebelum belanja, bukan sebaliknya.
Dengan suasana yang santai dan penuh kreativitas di alam terbuka, siswa diajak memahami bahwa menabung bukan hal membosankan. Mereka menjadi petualang gemilang yang belajar merencanakan masa depan, menghargai nilai uang, serta memahami pentingnya kedisiplinan finansial.
Gerakan ini juga menjadi bagian dari kampanye nasional bertajuk Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Cemerlang (Cemerlang), yang mendorong literasi keuangan sebagai investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“Kalau dari kecil sudah terbiasa menabung, nanti besar mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan ekonomi. Dan kalau semua anak Indonesia melek finansial, maka bangsa ini akan lebih kuat secara ekonomi,” tutup Movid.
Tinggalkan Balasan