Lumajang — Program pendidikan “KelasAntariksa” yang digagas oleh Komunitas Arya Wiraraja Astronomy bersama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Lumajang telah menjadi terobosan dalam menumbuhkan minat siswa terhadap ilmu astronomi.
Dengan pendekatan berbasis pengalaman langsung, program ini menyajikan metode pembelajaran interaktif yang mencakup malam, diskusi terbuka, serta pemanfaatan fasilitas seperti teleskop dan media audiovisual. Konsep ini menghubungkan teori dan praktik dalam pengenalan sains populer di kalangan pelajar.
Sebuah penelitian oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang, Muhammad Rasyidan Ghiffari Ilmansyah, menunjukkan adanya dalam minat siswa setelah mengikuti KelasAntariksa. Sebelum program, hanya 13,3% siswa yang menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap astronomi, tetapi setelahnya, ini melesat menjadi 42,1%.
Malikha Rustyawijayanti, Penanggung Jawab Program KelasAntariksa dari Disarpus Kabupaten Lumajang, menekankan bahwa keberhasilan ini adalah kerja sama lintas sektor. “Minat dan rasa ingin tahu anak-anak tentang luar angkasa adalah potensi besar. Tugas kita adalah menyajikannya dalam pembelajaran yang menyenangkan, edukatif, dan aplikatif,” katanya, Jumat (11/4/2025).
Lebih lanjut, Malikha menjelaskan bahwa KelasAntariksa tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan eksploratif lewat kegiatan lapangan seperti pengamatan bintang dan simulasi astronomi.
“Kami ingin menciptakan pengalaman belajar yang berkesan dan membuka pemikiran anak-anak bahwa ilmu astronomi bisa diakses dan dipahami oleh saja,” tambahnya.
Faktor utama yang meningkatkan ketertarikan siswa adalah motivasi intrinsik, pendekatan pembelajaran yang kreatif, dan sesi pengamatan bintang yang jadi ujung tombak kegiatan. Penelitian juga menyoroti bahwa motivasi siswa adalah elemen dominan dalam meningkatkan minat pada ilmu antariksa.
Keberhasilan program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara komunitas, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang berdampak nyata. Disarpus Kabupaten Lumajang juga berencana memperluas program ini ke lebih banyak sekolah sebagai model inspiratif untuk pendidikan sains berbasis pengalaman.
Tinggalkan Balasan