Ketegangan di Laut Natuna Antara Indonesia dan China, TNI AL Hadang Kapal Coast Guard China - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Wakil Bupati Lumajang: Jaga dan Kelola Tanah dengan Bijak demi Masa Depan Kepemilikan Tanah Resmi Perkuat Produktivitas dan Peluang Ekonomi Masyarakat Desa Bades Pemkab Lumajang Salurkan Dana Tunggu Hunian, Bupati Pastikan Pemulihan Penyintas Semeru Terus Dikawal Lumajang Salurkan Rp1,2 Juta BLT DBHCHT untuk Kebutuhan Pokok dan Pendidikan Anak Lumajang Toreh Prestasi: Forikan Berperan Aktif Turunkan Stunting dan Perkuat Gizi Anak

Nasional · 7 Mei 2024 09:44 WIB ·

Ketegangan di Laut Natuna Antara Indonesia dan China, TNI AL Hadang Kapal Coast Guard China


 Kapal Cost Guard China Trobos Laut Natuna. Perbesar

Kapal Cost Guard China Trobos Laut Natuna.

Lensawarta – Laut Natuna, yang kaya akan cadangan minyak dan sumber daya laut, kini menjadi titik panas ketegangan antara Indonesia dan China. Insiden ini dipicu oleh konfrontasi antara kapal TNI Angkatan Laut Indonesia dan kapal Coast Guard China dengan nomor lambung 5403 di wilayah Laut China Selatan.

Kepentingan strategis Natuna tidak diragukan lagi, mengingat potensi sumber daya alamnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan Indonesia. Namun, keberanian China untuk memasuki perairan ini telah menimbulkan kekhawatiran, terlebih dengan kehadiran patroli rutin TNI AL di perbatasan.

Dalam upaya mempertahankan kedaulatan, TNI Angkatan Laut telah meningkatkan keamanan di sekitar Laut Natuna, terutama menghadapi kapal patroli China yang kerap terlihat di wilayah tersebut. Tindakan preventif telah diambil untuk menghalau kapal-kapal asing yang mencoba memasuki perairan Indonesia.

Baca Juga: Stop Lakukan Kebiasaan Sepele Ini Bisa Jadi Alasan Tagihan Listrik Membengkak, Simak Penjelasannya

Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut, telah mengkonfirmasi pengiriman kapal perang, pesawat patroli maritim, dan drone untuk mengawasi aktivitas kapal patroli China.

Dalam sebuah insiden yang terekam video dan dibagikan oleh Mardigu Wowiek di Instagram, terlihat seorang perwira TNI AL berkomunikasi dalam bahasa Inggris untuk mengusir kapal Coast Guard China yang melakukan manuver berisiko tinggi, membahayakan keselamatan kapal-kapal Indonesia, KRI Tjiptadi 381 dan KRI Tengku Umar 385.

Situasi menjadi tegang ketika perwira TNI AL menerima respons dalam bahasa Indonesia dari kapal China, yang menegaskan bahwa mereka sedang menjalankan misi resmi di zona yang mereka klaim sebagai perairan tradisional China, dan meminta Indonesia untuk tidak menghalangi mereka.

Baca Juga: Mau Beraktivitas? Cek Prakiraan Cuaca Lumajang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024

China semakin agresif dalam upaya mereka untuk mengeksplorasi sumber daya alam di perairan Indonesia. Dengan kemungkinan Prabowo Subianto menjadi presiden, diharapkan akan ada penguatan lebih lanjut di Laut Natuna dengan penambahan armada kapal perang.

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risiko Tinggi, Pemkab Lumajang Kembali Tawarkan Relokasi bagi Warga Sumberlangsep

8 Desember 2025 - 12:13 WIB

PVMBG Ingatkan Warga: Jauhi Besuk Kobokan dan Sempadan Sungai Hingga 17 Km

8 Desember 2025 - 08:43 WIB

Posko Terintegrasi Pantau Kondisi Sungai secara Real Time untuk Antisipasi Lahar

8 Desember 2025 - 08:27 WIB

Lumajang Perkuat Sistem Mitigasi Semeru untuk Kurangi Risiko Bencana Berulang

8 Desember 2025 - 08:03 WIB

Tidak Hanya Rumah, Masjid dan Lahan Perkebunan Warga Jugosari Tertimbun Lahar Semeru

8 Desember 2025 - 07:33 WIB

Warga Sumberlangsep Pilih Bertahan di Zona Rawan, Meski Lahar Semeru Menyapu Dusun

7 Desember 2025 - 20:00 WIB

Trending di Nasional