Lensawarta.com, – Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, mengalami musibah tenggelam di Perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB.
Kejadian ini terjadi tidak lama setelah kapal berlayar, yakni sekitar 39 menit setelah meninggalkan pelabuhan asal pada pukul 22.56 WIB.
KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta membawa 22 unit kendaraan berbagai jenis.
Kapal dilaporkan mengalami kebocoran mesin sebelum tenggelam, yang kemudian diikuti dengan pemadaman listrik (blackout) sekitar pukul 00.19 WITA.
Informasi terakhir menyebutkan kapal sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan sebelum akhirnya tenggelam di koordinat sekitar 8°9’32”S 114°25’6”E di Perairan Cekik, Gilimanuk.
Dari 65 orang di kapal, baru empat korban berhasil diselamatkan. Mereka terdiri dari tiga penumpang dan satu kru kapal yang berhasil menggunakan sekoci sebelum kapal tenggelam sepenuhnya.
Keempat korban tersebut ditemukan dalam kondisi selamat dan saat ini mendapat penanganan medis di Pelabuhan Gilimanuk. Sementara itu, 18 korban lain ditemukan dengan 16 di antaranya meninggal dunia dan 2 selamat, sedangkan puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Pihak Basarnas Banyuwangi bersama dengan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Basarnas Denpasar, dan Pos SAR Jembrana Bali, telah menerjunkan kapal RIB (Rigid Inflatable Boat) untuk melakukan pencarian korban.
Namun, upaya pencarian ini terkendala oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi di Selat Bali yang mencapai 2,5 meter, sehingga menyulitkan tim SAR dalam operasi pencarian dan penyelamatan46.
Kepala Kantor Badan SAR Wilayah Jawa Timur, Nanang Sigit, menyatakan penyebab pasti tenggelamnya kapal masih dalam pendalaman.
“Meski kapal sempat melaporkan kebocoran mesin, belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab utama kecelakaan ini,” katanya, Kamis (3/7/25).
Tinggalkan Balasan