Menguatkan Budaya Literasi di Era Digital melalui Gerakan Komunitas Majang Buku - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
511 Pendekar PSHT Disahkan, Bupati Lumajang: Nilai Luhur Jadi Penyangga Harmoni Sosial Tak Perlu ke Jember, Layanan Paspor Segera Hadir di Mal Pelayanan Publik Lumajang Sholawat Menggema di Nguter, Bupati Lumajang Ajak Warga Bangun Desa dengan Doa Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang

Daerah · 14 Apr 2025 13:50 WIB ·

Menguatkan Budaya Literasi di Era Digital melalui Gerakan Komunitas Majang Buku


 Menguatkan Budaya Literasi di Era Digital melalui Gerakan Komunitas Majang Buku Perbesar

Lumajang — Di tengah arus informasi digital yang begitu deras, komunitas literasi vital untuk membentuk masyarakat yang paham akan informasi dan mampu berpikir kritis. Salah satu inisiatif lokal yang aktif di bidang ini adalah Komunitas Literasi Majang Buku yang berbasis di Kabupaten Lumajang.

Komunitas ini didirikan pada Februari 2024 sebagai tempat berbagi pengetahuan dan untuk meningkatkan budaya membaca di dari Learning and Development Majang Buku, menjelaskan bahwa komunitas ini bermula dari niat sekelompok anak muda yang suka membaca dan ingin berbagi manfaat literasi dengan lebih luas.

“Kami mulanya hanya punya satu yaitu memajang buku-buku bacaan kami agar bisa diakses oleh siapa saja yang ingin membaca. Kami berharap semangat membaca ini bisa menyebar masyarakat,” kata Rosa dalam talkshow bersama LPPL Radio Suara Lumajang, Sabtu (12/04/2025).

Ia juga menambahkan bahwa dengan memberikan akses gratis terhadap buku dan sumber informasi lainnya, masyarakat dapat didorong untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan literasi secara mandiri.

Lebih lanjut, Rosa berharap terjalin kolaborasi antara komunitas, masyarakat, dan pemerintah daerah agar gerakan literasi di Lumajang dapat berkembang secara berkelanjutan. “Literasi bukan hanya tanggung jawab komunitas, tetapi tanggung jawab bersama. Jika kita bergerak bersama, budaya literasi di Lumajang akan terus hidup dan berkembang,” tuturnya. Di sisi lain, yang bertanggung jawab atas kemitraan di Majang Buku menjelaskan bahwa komunitas ini memiliki berbagai program kreatif untuk meningkatkan minat baca masyarakat, antara lain: Piknik Buku, Temu Bicara Tulis (Teralis), Parkir Pikir, Ruang Perempuan Bersuara, Perpustakaan Online, Diam-Diam Baca, dan Club 5 Pagi.

“Program-program ini dirancang agar kegiatan membaca menjadi lebih menarik dan tidak monoton. Baik secara daring maupun luring, kami rutin menyelenggarakan sesi baca bersama,” jelas Shabila.

Ia juga berharap Majang Buku dapat menjadi ruang literasi yang untuk anak-anak, sehingga mereka bisa belajar, bermain, dan membangun kebiasaan membaca sejak dini.

Dengan pendekatan inklusif dan kreatif, Komunitas Majang Buku menunjukkan bahwa literasi lebih dari membaca; itu adalah pintu menuju masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan sadar informasi di era digital.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Anggaran Rp64 Miliar untuk Porprov Kota Malang, DPRD Ingin Ada Warisan Jangka Panjang

6 Juli 2025 - 14:58 WIB

Diskusi FGD Digelar, Sound Horeg di Malang Tetap Berjalan Sesuai Kesepakatan

5 Juli 2025 - 19:26 WIB

Fatwa Haram FSM Soal Sound Horeg: Budaya Hiburan atau Ancaman Ketertiban?

5 Juli 2025 - 19:08 WIB

Target Pajak Lumajang Bisa Naik, BPRD Optimis Capai Lebih dari Rp 170 Miliar

5 Juli 2025 - 18:42 WIB

Bangkai Kapal Nelayan KM Sinar Ditemukan Terapung di Teluk Prigi, Pencarian Enam ABK Masih Berlanjut

5 Juli 2025 - 15:45 WIB

Satgas DAYA Resmi Diluncurkan, Inisiatif Bupati Trenggalek Atasi Keterbatasan Anggaran Infrastruktur

5 Juli 2025 - 15:13 WIB

Trending di Daerah