Mensos Gus Ipul Sebut 1,8 Juta Keluarga Dicoret dari Penerima Bansos Triwulan II 2025, Fokus pada Data Akurat DTSEN - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Kisah Rachel Frederickson: Perjalanan Inspiratif dan Kontroversi dari The Biggest Loser Severe Thunderstorm Warning: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya HP 2 Jutaan Terbaik 2025, Spesifikasi & Keunggulannya Makan Mie 3 Kali Seminggu: Bahaya, Dampak, dan Tips Menguranginya Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok

Nasional · 30 Mei 2025 19:53 WIB ·

Mensos Gus Ipul Sebut 1,8 Juta Keluarga Dicoret dari Penerima Bansos Triwulan II 2025, Fokus pada Data Akurat DTSEN


					Mensos Gus Ipul Sebut 1,8 Juta Keluarga Dicoret dari Penerima Bansos Triwulan II 2025, Fokus pada Data Akurat DTSEN Perbesar

Lumajang, – Menteri Sosial Republik Indonesia, Syaifulloh Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengumumkan bahwa sebanyak 1,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) tidak lagi menerima bantuan sosial (bansos) pada triwulan kedua tahun 2025.

“Hal ini merupakan dampak dari penerapan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang mulai digunakan sebagai acuan utama dalam penyaluran bansos,” kata Gus Ipul, Jumat (30/5/25).

Gus Ipul menjelaskan bahwa penerapan DTSEN memungkinkan pemerintah untuk lebih tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan sosial.

DTSEN mengintegrasikan berbagai data dari kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk data yang divalidasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan sistem ini, pemerintah dapat mengidentifikasi keluarga yang benar-benar membutuhkan bantuan.

“Bansos triwulan kedua sudah menggunakan DTSEN. Dengan data ini, kami bisa melihat keluarga yang lebih membutuhkan,” ujar Gus Ipul.

Dalam sistem DTSEN, keluarga penerima manfaat dikategorikan berdasarkan desil, yaitu kelompok persepuluhan yang menunjukkan tingkat kesejahteraan rumah tangga.

“Desil 1 menunjukkan keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah, sementara desil 10 adalah keluarga dengan tingkat kesejahteraan tertinggi,” ungkapnya.

Gus Ipul menegaskan bahwa keluarga yang masuk dalam desil 6 sampai 10 telah dihapus dari daftar penerima bansos tahun ini. “Langkah ini diambil agar bantuan sosial lebih fokus kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.

Menurut Gus Ipul, DTSEN memiliki tingkat akurasi yang tinggi karena melalui proses validasi berjenjang dan melibatkan berbagai instansi terkait. Ini menjadi terobosan penting dalam pengelolaan data penerima bansos yang selama ini masih tersebar dan tidak terintegrasi.

“Selama ini kementerian dan pemerintah daerah punya data sendiri-sendiri. Sekarang, untuk pertama kalinya, tidak ada data lain selain DTSEN yang sudah kami validasi,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Merah Putih di Pelosok Rimba: Upacara HUT RI di Air Terjun yang Menyuarakan Jeritan Alam

17 Agustus 2025 - 18:01 WIB

Sarung dan Kopyah Merah Putih, Nasionalisme yang Membumi dari Santri Lumajang

17 Agustus 2025 - 15:43 WIB

Api Obor TMP Kusuma Bangsa Menyala, Mengobarkan Semangat Nasionalisme di HUT RI ke-80

17 Agustus 2025 - 08:38 WIB

AHY: Presiden Instruksikan Pengawalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

14 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Warga Dilarang Battle Sound, Ketegangan Warnai Karnaval Agustusan di Panti

14 Agustus 2025 - 16:26 WIB

Air Terjun Tumpak Sewu – Niagara dari Indonesia di Jawa Timur

14 Agustus 2025 - 07:42 WIB

air terjun tumpak sewu
Trending di Nasional