Lumajang, – Di balik kepulan asap tipis yang menari dari puncak Gunung Semeru, aroma kopi lokal menguar dari gelas-gelas hangat di tangan para pengunjung. Semeru bukan hanya destinasi para pendaki.
Ia juga telah menjelma menjadi latar yang megah bagi sejumlah kedai kopi yang menawarkan bukan sekadar rasa, tetapi pengalaman menikmati secangkir kopi sambil memandangi gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Dalam beberapa tahun terakhir, geliat industri kopi di sekitar kaki Semeru terutama di wilayah Lumajang dan sekitarnya mengalami pertumbuhan signifikan. Tak hanya memikat lidah, tempat-tempat ini juga menyihir mata.
Kombinasi antara udara sejuk, panorama alam yang menakjubkan, dan kopi berkualitas membuat kawasan ini menjadi magnet baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Berikut beberapa tempat ngopi dengan pemandangan langsung ke Gunung Semeru yang layak Anda sambangi:
Baca juga: Menjelajah Rasa di Kaki Semeru: Kuliner Lumajang yang Menggoda Lidah dan Menyentuh Jiwa
1. Fajar Pakis View: Kopi di Atas Awan
Terletak di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Fajar Pakis View adalah salah satu spot paling populer di kalangan wisatawan. Berdiri di ketinggian sekitar 2.000 mdpl, kedai ini menyuguhkan pemandangan langsung ke arah Gunung Semeru yang menjulang megah.
Bangunan kayu sederhana dengan nuansa rustic berdiri anggun di tepi jurang kecil. Dari sini, pengunjung bisa melihat matahari terbit tepat di atas puncak Mahameru, sembari menyeruput kopi arabika hasil petik lokal.
“Setiap pagi, kami selalu kedatangan tamu dari luar kota. Mereka ke sini bukan cuma buat ngopi, tapi juga merasakan keajaiban pagi di kaki Semeru,” ujar Pak Marsono, pemilik kedai yang juga petani kopi generasi kedua.
Menu andalan di sini adalah kopi tubruk khas Lumajang, diseduh manual tanpa mesin. Ada juga kopi susu jahe dan camilan lokal seperti pisang goreng madu. Kedai ini buka sejak pukul 04.00 pagi, tepat saat kabut pagi mulai terangkat.
Baca juga: BPBD Lakukan Asesmen, 21 Rumah Rusak Dihantam Gempa Probolinggo
2. B29 Coffee Point: Panorama Negeri di Atas Awan
Masih di kawasan Senduro, sekitar 30 menit perjalanan dari Fajar Pakis, ada destinasi legendaris lain: Bukit B29. Tak hanya dikenal sebagai spot camping dan sunrise view, kini kawasan ini juga menghadirkan beberapa spot ngopi, salah satunya B29 Coffee Point.
Dengan konsep warung kopi outdoor, pengunjung bisa duduk di kursi kayu menghadap langsung ke barisan pegunungan, termasuk Semeru dan perbukitan Argopuro. Di pagi hari, lautan awan menyapu kaki gunung, menciptakan ilusi bahwa pengunjung sedang berada di atas langit.
Kopi yang disajikan di sini sebagian besar berasal dari petani sekitar. “Kami kerja sama dengan koperasi petani kopi Senduro. Sebagian dari kami juga ikut memanen,” kata Yuni, barista muda yang juga putri asli desa Sumbermujur.
Yang menarik, kedai ini juga menyediakan kopi yang disajikan dengan alat-alat manual brew seperti V60 dan French Press—menggabungkan kearifan lokal dan modernitas dalam satu sajian.
3. Lava View Café: Kopi, Krater, dan Kabut
Berpindah sedikit ke kawasan selatan, tepatnya di jalur wisata Ranu Pani yang menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, terdapat kedai kopi unik bernama Lava View Café. Nama ini bukan tanpa alasan: lokasi kedai ini berada dekat jalur lava dingin dari erupsi Semeru sebelumnya.
Baca juga: 16.594 Sertifikat Tanah di Surabaya II Beralih ke Digital, BPN Percepat Implementasi Sertel
Meski namanya terdengar ‘panas’, nuansa di tempat ini justru sejuk dan damai. Dinding-dinding kayu dihiasi foto-foto dokumentasi erupsi Semeru, membuat tempat ini terasa seperti perpaduan antara kedai kopi dan museum mini.
Dari teras belakang, pengunjung bisa melihat Gunung Semeru berdiri gagah, dengan jalur pendakian yang tampak seperti garis samar di sisi timur.
“Kami ingin menciptakan ruang refleksi,” ujar Budi Santoso, pengelola Lava View Café. “Bahwa kopi bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang menghargai alam yang memberi kehidupan.”
4. Ngopi Selo Giri: Di Tengah Ladang, Diapit Gunung
Jika Anda ingin pengalaman ngopi yang lebih ‘rural’, maka Ngopi Selo Giri adalah pilihan tepat. Terletak di Desa Selo Giri, sekitar 15 km dari pusat kota Lumajang, tempat ini berada di tengah-tengah ladang warga, dikelilingi perkebunan sayur dan pohon kopi.
Berbeda dari kafe kebanyakan, Ngopi Selo Giri hadir dengan konsep semi-outdoor tanpa bangunan permanen. Sebuah tenda bambu beratap ilalang menjadi tempat utama, dengan meja-meja kecil di bawah pepohonan.
Pemandangan Semeru terlihat jelas dari kejauhan, berdiri kokoh di balik ladang kentang. Sambil menikmati kopi robusta hasil sangrai manual, pengunjung sering kali ditemani suara jangkrik dan aliran air dari irigasi desa.
Tempat ini hanya buka di akhir pekan dan hari libur, menjadikannya lebih eksklusif dan tidak ramai.
Tinggalkan Balasan