Pembangunan Tak Berpihak: Ojek Lumajang Terlunta Tanpa Perlindungan dan Pendampingan di Tumpak Sewu - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
HP 2 Jutaan Terbaik 2025, Spesifikasi & Keunggulannya Makan Mie 3 Kali Seminggu: Bahaya, Dampak, dan Tips Menguranginya Cuaca Lumajang Hari Ini dan Besok Pencurian Meningkat di Lumajang, Polda Jatim Kerahkan Jatanras Buru Pelaku Siang Malam Lumajang Siap Jadi Magnet Investasi: Bupati Tegaskan Bebas Premanisme dan Aman untuk Investor

Pariwisata · 23 Jun 2025 08:28 WIB ·

Pembangunan Tak Berpihak: Ojek Lumajang Terlunta Tanpa Perlindungan dan Pendampingan di Tumpak Sewu


 Pembangunan Tak Berpihak: Ojek Lumajang Terlunta Tanpa Perlindungan dan Pendampingan di Tumpak Sewu Perbesar

Lumajang, – Pembangunan jalan akses baru yang menghubungkan Tumpak Sewu II ke Tumpak Sewu I ternyata membawa dampak serius dan negatif bagi para pengemudi ojek tradisional di Lumajang.

Yono, warga Desa Sidomulyo, mengungkapkan rasa frustrasinya karena kehilangan sumber penghasilan utama dari jasa ojek.

“Dulu, wisatawan yang parkir selalu menggunakan ojek untuk turun dan kembali ke lokasi parkir, sehingga para ojek mendapatkan penghasilan yang cukup,” kata dia, Senin (23/6/25).

Fenomena ini sudah berlangsung lama dan menjadi perhatian DPRD Lumajang. Anggota Komisi B DPRD, Junaidi, menegaskan keberadaan jalan akses baru memang mengubah pola penggunaan jasa ojek secara signifikan.

“Sekarang setelah parkir, wisatawan langsung turun lewat jalur baru tanpa menggunakan ojek,” katanya.

Lebih parah, Junaidi menyinggung adanya indikasi sabotase yang dilakukan oleh oknum tertentu yang mengarahkan wisatawan melalui jalur yang lebih jauh demi merugikan ojek tradisional.

“Kadang-kadang ada sedikit sabotase, misalnya wisatawan dilewatkan jalur Malang yang lebih jauh, sehingga merugikan ojek tradisional,” tambahnya.

Fenomena ini bukan hanya soal kehilangan pendapatan, tetapi juga mencerminkan lemahnya koordinasi dan pengelolaan pariwisata yang inklusif.

“Makanya pendampingan Dinas Pariwisata harus dikuatkan,” katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan, perlunya intervensi pemerintah yang lebih serius, terutama dari Dinas Pariwisata dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Pendampingan dan penguatan BUMDes harus dilakukan agar pengelolaan jasa ojek bisa lebih sehat, terorganisir, dan berkelanjutan, sehingga tidak terjadi konflik dan kerugian ekonomi yang berkepanjangan,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Senduro, Desa di Lereng Semeru yang Menulis Kisah Suksesnya Sendiri

14 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Lumajang Adventure: Sunrise, Temples, Waterfalls & Lava Tour

14 Agustus 2025 - 09:45 WIB

Lumajang Adventure

Explore Lumajang: East Java’s Hidden Gem

14 Agustus 2025 - 08:45 WIB

explore lumajang

Air Terjun Tumpak Sewu – Niagara dari Indonesia di Jawa Timur

14 Agustus 2025 - 07:42 WIB

air terjun tumpak sewu

Tumpak Sewu Waterfall – The Niagara of Indonesia in East Java

14 Agustus 2025 - 07:21 WIB

tumpak sewu waterfall

Chiko Harap Bunda Indah Beri Ide Nama untuk Taman Bunga di Lereng Semeru

10 Agustus 2025 - 10:04 WIB

Trending di Pariwisata