emkab Lumajang terus memberikan perhatian penuh kepada Dewangga Eza Naufal Al Yusen, santri Pondok Pesantren Asy Syarifi Pandanwangi Tempeh, yang menjadi korban setelah menenggak cairan berbahaya beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), saat menjenguk Dewangga di kediamannya pada Senin (29/9/2025).
Bunda Indah Pastikan Pendampingan Berkelanjutan
Bunda Indah menegaskan, pendampingan yang diberikan Pemkab tidak hanya berhenti pada bantuan medis awal, tetapi berlanjut hingga tahap kontrol lanjutan.
“Tanggal 6 nanti, anak ini akan kami dampingi ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk kontrol lanjutan. Pemkab hadir bukan hanya sekali, tetapi terus mendampingi proses pengobatannya,” ujarnya.
Biaya Harian Capai Rp900 Ribu, Pemkab dan Baznas Ambil Peran
Hingga saat ini, Dewangga hanya bisa bertahan hidup dengan susu medis khusus senilai hampir Rp900 ribu per hari. Menyadari beban berat tersebut, Pemkab Lumajang bersama Baznas turun tangan menanggung biaya kebutuhan harian.
“Obat harian dan kebutuhan susu medis yang cukup mahal sudah kami tanggung. Kami juga mendorong solidaritas masyarakat untuk ikut membantu langsung melalui orang tua korban,” tambah Bunda Indah.
Dukungan Sosial untuk Keluarga Korban
Selain dukungan kesehatan, Pemkab juga menyiapkan skema bantuan sosial agar keluarga Dewangga yang hidup sederhana tetap bisa bertahan dalam kondisi sulit. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan tidak ada warga yang menghadapi situasi kritis sendirian.
Kolaborasi Masyarakat Jadi Kekuatan Pemulihan
Pendampingan khusus ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga sekaligus memberi harapan baru bagi Dewangga untuk pulih dan beraktivitas kembali. Pemkab Lumajang juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi, memperkuat solidaritas, dan membangun kepedulian sosial.
Tinggalkan Balasan