Lensawarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan tegas menampik usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Hamas untuk wilayah Jalur Gaza. Menurut laporan Reuters yang dirilis oleh GENMUSLIM, Netanyahu menilai bahwa permintaan yang diajukan oleh Hamas tidak rasional.
Netanyahu menyatakan, “Tuntutan yang diajukan oleh Hamas sangat berlebihan. Mereka menginginkan penarikan pasukan kami dari Jalur Gaza, penghentian konflik, dan membiarkan Hamas tanpa gangguan. Israel tidak dapat menyetujui syarat yang tidak masuk akal ini.”
Walaupun terdapat upaya mediasi yang berlangsung secara tidak langsung antara Netanyahu dan Hamas, operasi militer di Jalur Gaza masih berlanjut.
Baca Juga: Peningkatan Peringkat Futsal Indonesia di Kancah Dunia, Duduki Posisi 28 Dunia
Pemerintah Israel telah menunjukkan kesediaannya untuk melakukan konsesi, yang oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, digambarkan sebagai langkah yang besar hati.
Namun, Netanyahu menegaskan bahwa pemerintahannya akan tetap teguh pada tujuan militernya di Jalur Gaza dan tidak akan menyerah.
Lebih lanjut, Netanyahu menyatakan bahwa penarikan pasukan dari Jalur Gaza akan dianggap sebagai pengakuan atas kemenangan Hamas dan penyerahan diri Israel.
Baca Juga: Jalur Piket Nol Lumajang Kembali Dibuka Pasca Longsor
“Kami tidak berkeinginan untuk menarik pasukan dari Jalur Gaza sebab hal itu akan menjadi simbol kekalahan kami,” ujar Netanyahu dengan tegas.
Netanyahu juga menegaskan kembali komitmen Israel untuk mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata demi pembebasan warga Israel yang disebutnya telah diculik.
“Kami akan melanjutkan serangan terhadap Hamas di Jalur Gaza sampai mereka mengalah dan bersedia membebaskan 124 sandera warga Israel,” tutup Netanyahu.
Tinggalkan Balasan