Lumajang, – Sebagai salah satu camilan tradisional Nusantara, rengginang telah melewati perjalanan panjang sejak pertama kali hadir di meja makan masyarakat Jawa berabad-abad lalu.
Makanan yang dibuat dari beras ketan ini bukan sekadar pangan sederhana, melainkan bagian dari tradisi yang diwariskan lintas generasi.
Kini, ketika dunia kuliner terus berkembang dan menawarkan ragam inovasi, rengginang justru mulai mendapat sorotan baru sebagai camilan gurih yang mudah dikreasikan dan mampu beradaptasi dengan selera modern.
Di tengah derasnya arus modernisasi makanan ringan, Rengginang Liwek, produk rumahan asal Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, hadir sebagai salah satu bentuk nyata pelestarian warisan kuliner Jawa yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
Pemiliknya, Siti Maryam, tetap berpegang pada prinsip memasak tradisional yang menjadi identitas utama produk ini.
Ia masih mempertahankan cara pembuatan autentik, memilih beras ketan berkualitas, memadatkannya, membentuknya bulat dengan teknik turun-temurun, mengeringkannya di bawah sinar matahari, lalu menggorengnya hingga menghasilkan kerenyahan sempurna.
“Tidak hanya itu, penggunaan bumbu-bumbu alami seperti bawang, ketumbar, garam, gula, dan merica membuat rasa rengginang tetap klasik, gurih, dan khas, jauh berbeda dari camilan instan yang kini membanjiri pasar,” kata Siti Maryam saat menjelasakan ke media ini, Jumat (5/12/2025).
Kata dia, perkembangan tren kuliner global menjadikan rengginang semakin dilirik, bukan hanya sebagai camilan biasa, tetapi juga sebagai komponen pelengkap berbagai menu.
Para pecinta kuliner modern mulai menggunakannya sebagai elemen unik dalam salad, topping sup, hingga bahan pelengkap kreasi fusion food yang menggabungkan cita rasa Nusantara dengan teknik masak internasional.
Fenomena ini membuka peluang besar bagi produk lokal seperti Rengginang Liwek untuk masuk ke pasar yang lebih luas dan tampil sebagai produk kebanggaan Indonesia di panggung kuliner internasional.
“Tentu ini peluang besar bagi produk lokalan lumajang. Asal mau berinovasi, pasti akan menemukan sesuatu yang berbeda,” jelasnya.
Siti Maryam mengungkapkan harapannya Rengginang Liwek dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan rasa Indonesia kepada lebih banyak orang. Melalui produk yang ia buat dengan penuh ketelitian, ia ingin menunjukkan bahwa kuliner tradisional bukan sesuatu yang ketinggalan zaman, melainkan bagian dari identitas budaya yang memiliki tempat istimewa di hati masyarakat modern.
“Saya percaya, selama ada pelaku usaha yang terus menjaga kualitas dan keaslian rasa, rengginang tidak hanya akan diterima, tetapi juga dicintai oleh generasi mendatang dan bahkan oleh pasar global,” tuturnya.
Bagi para pecinta makanan tradisional, utamanya rengginang liwek, kalian bisa menghubungi langsung ke nomor resminya: 081556491066
Tinggalkan Balasan