Lumajang, – Dampak erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025 masih meninggalkan jejak besar bagi masyarakat Kabupaten Lumajang. Lebih dari 1.165 warga terpaksa mengungsi, 246 rumah rusak, dan sejumlah ternak serta fasilitas umum hancur.
Menyikapi hal ini, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemulihan, baik relawan, lembaga kemanusiaan, maupun masyarakat pendukung.
“Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, saya dan seluruh masyarakat Lumajang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh relawan, lembaga, dan pihak yang sudah memberikan bantuan, baik doa, dukungan, maupun materiil,” tulis Bupati Indah melalui akun media sosial pribadinya, Jumat (5/12/2025).
Erupsi Semeru menimbulkan korban materiil maupun fisik. Tiga warga mengalami luka bakar serius akibat awan panas, sementara satu bangunan SDN 2 Supiturang hancur diterjang banjir lahar hujan yang terjadi sesaat setelah awan panas melintas. Selain itu, sebanyak 182 ekor ternak mati akibat terdampak material vulkanik.
Bupati Indah menyatakan, Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak akan mampu membalas seluruh kebaikan relawan dan lembaga yang telah bekerja tanpa pamrih. Ia juga berharap semua kebaikan tersebut mendapatkan balasan dari Tuhan.
“Mudah-mudahan seluruh amal baik bapak ibu sekalian mendapatkan balasan yang berlipat-lipat dari Allah Tuhan yang Maha Esa,” ujarnya.
Diketahui, masa tanggap darurat bencana telah resmi berakhir pada 2 Desember 2025. Saat ini, Pemkab Lumajang memulai masa transisi pemulihan infrastruktur selama 90 hari, dari 3 Desember 2025 hingga 2 Maret 2026.
Tinggalkan Balasan