Lumajang, – Erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025) tidak hanya meninggalkan luka fisik dan psikologis bagi warga terdampak, tetapi juga menghantam sendi-sendi perekonomian masyarakat yang selama ini bergantung pada hasil pertanian dan usaha kecil.
Dalam hitungan jam, hamparan lahan pertanian milik warga di Desa Supit Urang dan Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, tertimbun abu vulkanik tebal.
Rumah-rumah mengalami kerusakan, kios dan warung yang menjadi sumber nafkah mendadak lumpuh total, dan aktivitas ekonomi setempat terhenti tanpa kepastian kapan bisa kembali berjalan.
Di tengah situasi ketika daya beli warga anjlok dan akses terhadap kebutuhan dasar semakin sulit dijangkau, kehadiran bantuan dari Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI), Ratih Damayanti, menjadi penopang awal bagi penyintas untuk bertahan hidup.
Bantuan tersebut mencakup 100 kantong beras berisi 5 kilogram, 60 lembar selimut, 50 dus mie instan, 100 dus air mineral, hingga perlengkapan bayi dan manula.
“Tidak hanya itu, kami juga menyertakan obat tetes mata, obat flu, dan Tolak Angin untuk merespons tingginya keluhan warga terhadap iritasi mata dan kondisi kesehatan yang menurun akibat paparan abu vulkanik,” katanya, Minggu (30/11/2025).
Selain memberikan dukungan logistik, Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi warga yang mengalami luka, kehilangan tempat tinggal, hingga harus mengungsi di pos-pos darurat.
“Bantuan ini bukan sekadar respons cepat terhadap situasi darurat, tetapi ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap para warga yang terdampak erupsi semeru,” jelasnya.
“Dengan hadirnya bantuan ini, saya berharap warga mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka untuk sementara waktu,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan