Setelah Tanggap Darurat, Lumajang Siapkan Peta Jalan Pemulihan Semeru hingga 90 Hari ke Depan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
100 Becak Listrik Hadiah Presiden: Napas Baru untuk Pengayuh Becak Lumajang yang Mulai Sepuh Transformasi Digital Tak Cukup dengan Infrastruktur: “Kuncinya Ada pada Pemanfaatan yang Efektif” Atlet Disabilitas Lumajang Bikin Sejarah: Sabet 3 Emas dan 1 Perak di Keparprov Jatim 2025 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam, Pemerintah Perkuat Mitigasi Berbasis Informasi Resmi di Kawasan Lahar Semeru Evaluasi Komprehensif Disiapkan untuk Menangani Dampak Lahar Semeru

Nasional · 3 Des 2025 14:44 WIB ·

Setelah Tanggap Darurat, Lumajang Siapkan Peta Jalan Pemulihan Semeru hingga 90 Hari ke Depan


 Setelah Tanggap Darurat, Lumajang Siapkan Peta Jalan Pemulihan Semeru hingga 90 Hari ke Depan Perbesar

Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang resmi menutup masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru, setelah aktivitas gunung diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Keputusan ini menandai awal fase transisi pemulihan selama 90 hari ke depan, di mana pemerintah menyiapkan peta jalan strategis untuk memulihkan wilayah terdampak secara menyeluruh.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menjelaskan fase transisi bukan sekadar pemulihan fisik, tetapi juga kesempatan bagi pemerintah untuk merancang strategi pemulihan jangka menengah yang terukur dan berkelanjutan.

“Masa transisi selama 90 hari ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki tata ruang, menuntaskan pembangunan hunian relokasi, dan memperkuat mitigasi bencana,” ujarnya, Selasa (3/12/2025).

Sejumlah langkah strategis telah dirancang untuk memastikan proses pemulihan berjalan efektif. Ratusan warga yang sebelumnya tinggal di posko pengungsian diminta kembali ke hunian relokasi di kawasan Bumi Semeru Damai (BSD), Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

Sementara puluhan keluarga yang belum memiliki rumah tetap akan menerima Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp 600.000 per bulan hingga hunian relokasi mereka selesai dibangun.

Selain relokasi dan pemulihan hunian, pemerintah juga menitikberatkan perhatian pada tata ruang dan infrastruktur. Jalur evakuasi, fasilitas umum, serta sarana sosial akan diperbaiki dan ditata ulang untuk meningkatkan ketahanan wilayah terhadap potensi bencana di masa depan.

Pemkab juga memperketat pemantauan aktivitas vulkanik dan cuaca ekstrem agar warga tetap aman selama fase pemulihan.

Agus Triyono menambahkan, pendataan warga terdampak terus dilakukan agar tidak ada penyintas yang terlewat dari program pemulihan. “Saat ini tercatat 319 jiwa atau 130 keluarga masih berada di pengungsian, sementara 93 keluarga belum memiliki hunian tetap. Data ini terus diverifikasi agar setiap warga mendapatkan haknya,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risiko Tinggi, Pemkab Lumajang Kembali Tawarkan Relokasi bagi Warga Sumberlangsep

8 Desember 2025 - 12:13 WIB

PVMBG Ingatkan Warga: Jauhi Besuk Kobokan dan Sempadan Sungai Hingga 17 Km

8 Desember 2025 - 08:43 WIB

Posko Terintegrasi Pantau Kondisi Sungai secara Real Time untuk Antisipasi Lahar

8 Desember 2025 - 08:27 WIB

Lumajang Perkuat Sistem Mitigasi Semeru untuk Kurangi Risiko Bencana Berulang

8 Desember 2025 - 08:03 WIB

Tidak Hanya Rumah, Masjid dan Lahan Perkebunan Warga Jugosari Tertimbun Lahar Semeru

8 Desember 2025 - 07:33 WIB

Warga Sumberlangsep Pilih Bertahan di Zona Rawan, Meski Lahar Semeru Menyapu Dusun

7 Desember 2025 - 20:00 WIB

Trending di Nasional