Siswa Bawa Pulang Makanan Gratis, Ternyata Sedang Puasa - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Nasional · 15 Sep 2025 18:45 WIB ·

Siswa Bawa Pulang Makanan Gratis, Ternyata Sedang Puasa


 Siswa Bawa Pulang Makanan Gratis, Ternyata Sedang Puasa Perbesar

Lumajang, – Viral di media sosial kabar mengenai siswa di salah satu sekolah dasar Islam di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, yang membawa pulang makanan bergizi gratis dari sekolah.

Isu ini memicu dugaan adanya penolakan terhadap kualitas makanan yang disediakan. Namun, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, langsung angkat bicara mengenai isu tersebut.

Menurut, siswa yang membawa pulang makanan tersebut sedang menjalani ibadah puasa sunah, bukan karena menolak atau tidak menyukai makanan yang diberikan.

Hal ini ia sampaikan setelah melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Klakah, Senin (15/9/25).

Baca juga: Ruang Usaha Rakyat Jadi Sumber Solidaritas Baru di Lumajang

“Kenapa ada yang minta dibawa pulang itu karena siswanya puasa, hari Kamis pada minggu pertama. Jadi bukan karena anak-anak tidak mau makan,” jelas wanita yang akrab disapa Bunda Indah itu.

Namun, dalam sidaknya, ia membenarkan ada keluhan soal kualitas salah satu komponen makanan, yaitu buah-buahan. Ia menyebutkan buah melon yang disajikan memang sudah tidak segar dan memiliki rasa asam.

Baca juga: 23 Ambulans Dikerahkan Evakuasi Korban Kecelakaan Bus Maut Rombongan RSBS Jember

“Ternyata dibuahnya ini apa, melon agak asem-asem. Saya kemudian mengeceknya dan bilang ke ketua dapur, melon sudah tidak usah digunakan lagi. Buahnya diganti yang lain saja,” ungkapnya.

Ia menyebut penyebab ketidaksegaran buah kemungkinan karena waktu persiapan yang terlalu dini, yakni pada pukul 02.00 dini hari. Menurutnya, buah yang mudah rusak sebaiknya tidak lagi digunakan karena berisiko menurunkan kualitas menu.

“Ini motong buah jam 2 pagi dan itu termasuk tengah malam. Lalu buah yang cepat busuk tidak boleh lagi,” tambahnya.

Sebagai solusi untuk siswa yang sedang berpuasa, Bupati Indah juga mengusulkan agar pihak dapur dan sekolah menyediakan makanan alternatif yang bisa dibawa pulang dan dikonsumsi setelah waktu berbuka.

“Ini hanya soal komunikasi antara SPPG dan sekolah. Apakah ini nanti maunya diganti roti kering, susu misalnya, atau bagaimana,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Karangtaruna Diminta Bangun Kemandirian Ekonomi Desa

15 November 2025 - 14:42 WIB

1.700 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Laga Arema FC vs Persija di Stadion Kanjuruhan

8 November 2025 - 11:57 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Polres Lumajang Pastikan Seluruh Unsur Siaga Hadapi Potensi Bencana

5 November 2025 - 13:09 WIB

Cegah Kepanikan Warga, Bupati Lumajang Perkuat Pengawasan SPBU Pertamina

31 Oktober 2025 - 16:24 WIB

Bupati Lumajang Sidak Dua SPBU, Pastikan Pertalite Aman dan Sesuai Standar

31 Oktober 2025 - 16:13 WIB

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan

31 Oktober 2025 - 10:50 WIB

Trending di Nasional