Lumajang, – Bayangkan sebuah turnamen catur tingkat nasional, namun setiap langkah menuju pertandingan juga menjadi jejak dalam perjalanan menyusuri keindahan alam. Itulah yang ditawarkan oleh Bupati Cup Catur Lumajang 2025, yang akan digelar pada 25-26 Oktober 2025 di GOR Wira Bhakti, Lumajang.
Turnamen catur berskala nasional ini menjadi titik temu antara olahraga otak dan keindahan wisata yang memikat hati.
Lebih dari sekadar kompetisi adu kecerdasan, turnamen ini membuka ruang bagi para pecatur untuk menemukan surga tersembunyi yang jarang terekspos di peta wisata arus utama Indonesia. Sebuah kombinasi unik antara strategi di papan permainan dan petualangan di alam terbuka.
Baca juga: Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang
Bagi para peserta yang memilih datang lebih awal, Kabupaten Lumajang menjanjikan sebuah pengalaman yang jauh dari sekadar persiapan kompetisi. Di balik seriusnya langkah pion dan strategi kuda, terbentang ketenangan jiwa dalam lanskap alam yang menawan.
Sebut saja Air Terjun Tumpak Sewu, yang menjulang megah di Kecamatan Pronojiwo dan dijuluki Niagara-nya Indonesia. Deru air yang menggema di antara tebing-tebing hijau menjadi simfoni alam yang menenangkan.
Baca juga: Dukung Konsentrasi Atlet, Percasi Lumajang Tawarkan 14 Penginapan Strategis dan Nyaman
Sementara itu, bagi mereka yang ingin mengejar cahaya pertama hari, Puncak B29 di Kecamatan Senduro menyuguhkan pemandangan bak negeri di atas awan tempat matahari muncul malu-malu dari balik kabut tebal.
Ketua panitia turnamen, Agung Setyo Nugroho, mengungkapkan bahwa Bupati Cup kali ini memang dirancang bukan sekadar sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai momen menjelajah.
Baca juga: Dari Air Terjun Megah ke Lintasan Lahar, Sensasi Ekstrem di Tumpak Sewu dan Lavatour Pronojiwo
“Untuk para peserta yang datang lebih awal, kami sangat menyarankan mereka untuk menjelajahi Lumajang terlebih dahulu. Kami punya segalanya alam, budaya, hingga keramahan warga. Jangan lewatkan kesempatan ini,” kata Agung, Sabtu (4/10/2025).
Tak berhenti di situ, Lumajang juga menyimpan tiga danau legendaris di kawasan lereng Semeru: Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan Ranu Regulo. Ketiganya dikenal dengan lanskapnya yang tenang, sejuk, dan menyimpan banyak cerita. Bagi para pecatur yang akrab dengan kesunyian turnamen, kesunyian di tepian danau ini menghadirkan versi lain yang lebih syahdu dan lebih alami.
Ada pula Lava Tour Semeru yang memacu adrenalin sekaligus menampilkan lanskap eksotis sisa-sisa letusan gunung berapi. Bagi jiwa-jiwa yang mencari ketenangan, taman bunga warna-warni di kaki gunung hingga danau-danau legendaris adalah jawabannya. Ranu Kumbolo, yang terkenal lewat kisah para pendaki, Ranu Pani yang diselimuti kabut mistis, hingga Ranu Regulo yang tenang dan meneduhkan, semuanya mudah diakses, dan masing-masing membawa keindahannya sendiri.
“Kami ingin mereka tahu bahwa Lumajang tak hanya soal catur, tapi juga petualangan, ketenangan, dan keindahan,” katanya.
Tinggalkan Balasan