Tak Hanya Air, Banjir di Senduro Bawa Batu dan Kayu ke Tengah Jalan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Rabu Wekasan 2025: Tradisi dan Amalan ataukah Mitos? Terbantahnya Klaim Teror Mahasiswa KKN Lumajang, Sebuah Pelajaran Berharga Kawah Sikidang Dieng: Pesona Alam Unik yang Bikin Liburan Makin Seru Kisah Rachel Frederickson: Perjalanan Inspiratif dan Kontroversi dari The Biggest Loser Severe Thunderstorm Warning: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Daerah · 19 Agu 2025 16:32 WIB ·

Tak Hanya Air, Banjir di Senduro Bawa Batu dan Kayu ke Tengah Jalan


 Tak Hanya Air, Banjir di Senduro Bawa Batu dan Kayu ke Tengah Jalan Perbesar

Lumajang, – Genangan air akibat hujan deras sudah menjadi pemandangan biasa di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Namun di balik genangan itu, tersembunyi bahaya lain yang tak kalah mengancam, yaitu batu, pasir, dan kayu yang terbawa arus dan menutup badan jalan.

Peristiwa ini kembali terjadi pada Rabu (19/8/2025) siang, saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama hampir empat jam. Tidak hanya menyebabkan genangan, tetapi juga membawa material dari dataran tinggi ke jalan utama.

Baca juga: Terbantahnya Klaim Teror Mahasiswa KKN Lumajang, Sebuah Pelajaran Berharga

“Setiap hujan deras, air datang dari arah atas, dari tugu perbatasan antara Desa Kandang Tepus dan Desa Senduro. Jalannya kan menurun, jadi airnya kencang sekali dan sering bawa batu, pasir, kadang batang kayu juga ikut hanyut,” kata Lukman (40), warga yang kerap melintas menggunakan sepeda motor.

Kondisi geografis Desa Senduro yang berada di lereng kaki Gunung Semeru membuat aliran air dari wilayah yang lebih tinggi mengarah langsung ke jalan utama desa. Arus deras itu bukan hanya menyebabkan genangan, tetapi juga menyapu material dari kebun dan hutan di atas desa.

Baca juga: Sarung dan Kopyah Merah Putih, Nasionalisme yang Membumi dari Santri Lumajang

“Air dari atas langsung masuk ke jalan, tidak ada saluran yang mampu menahan atau menyaringnya. Akhirnya ya jalan berubah jadi sungai,” tambah Lukman.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa material berupa batu kecil, kerikil, dan ranting kayu berserakan di beberapa titik jalan, khususnya di ruas antara tugu perbatasan dan depan Pura Mandhara Giri Semeru Agung, yang sering dilintasi warga maupun wisatawan.

Kondisi ini tentu membahayakan pengguna jalan. Genangan air saja sudah cukup menyulitkan kendaraan bermotor, terlebih jika ditambah dengan permukaan jalan yang licin dan tertutup batu.

Pengendara yang tidak familiar dengan kondisi jalan sangat berisiko tergelincir atau mengalami kecelakaan.

“Saya pernah hampir jatuh karena tidak tahu ada batu besar tertutup air. Untung pelan. Kalau hujan begini, kami harus ekstra hati-hati,” ujar Rahma, seorang ibu rumah tangga yang menjemout anaknya sekolah saat hujan deras.

Beberapa warga bahkan memilih tidak keluar rumah atau menunda aktivitas jika hujan sudah mulai turun deras, untuk menghindari bahaya di jalan.

Masalah ini semakin pelik karena hingga kini, belum ada sistem penyaring atau penahan material di jalur aliran air dari dataran tinggi ke permukiman. Tidak ada talut, parit lebar, atau bendungan kecil yang mampu menahan material sebelum masuk ke jalan desa.

Menanggapi hal itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengimbau agar warga tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam dua jam ke depan

“Kepada seluruh warga Kabupaten Lumajang, diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama 2 jam ke depan. Sesuai rilis resmi dari BMKG, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir. Mohon tetap berada di tempat aman dan hindari aktivitas di luar ruangan yang tidak mendesak,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 166 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sungai Menjangan Meluap, Longsor Ancam Pemukiman dan Lahan Warga

19 Agustus 2025 - 18:54 WIB

Semangat Kemerdekaan Berkobar di Hati ODGJ dan Lansia Kota Madiun

18 Agustus 2025 - 15:41 WIB

Rp19 Miliar Sudah Digelontorkan, Tapi Mobil Masih Terjebak Lumpur

18 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Setelah Peresmian Listrik, Warga Tunggu ‘Peresmian’ Aspal Jalan

18 Agustus 2025 - 11:34 WIB

Infrastruktur Gagal, Mobil Bupati Pun Tak Mampu Menanjak

18 Agustus 2025 - 11:25 WIB

Kolaborasi Mahasiswa dan Desa Tukum Hadirkan Srawung Laisa, Warisan Sosial Baru dari KKN 92

18 Agustus 2025 - 10:06 WIB

Trending di Daerah