Surabaya, – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) semakin memperkuat manajemen risiko operasional dengan mengimplementasikan Business Continuity Management System (BCMS) berbasis standar internasional ISO 22301.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan layanan bongkar muat, gate, hingga aktivitas vessel operation tetap berjalan lancar meskipun menghadapi berbagai gangguan.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, menjelaskan perusahaan telah mengidentifikasi berbagai potensi risiko, mulai dari gangguan operasional, masalah sistem teknologi informasi, bencana alam, kecelakaan kerja, hingga kebakaran.
“Setiap risiko dianalisis dan ditetapkan prosedur pemulihan untuk memastikan layanan tetap terjaga,” ujarnya di Surabaya, Kamis (11/12/2025).
Selain identifikasi risiko, TPS juga rutin menggelar simulasi kedaruratan, uji pemulihan sistem operasional, dan pelatihan kesiapsiagaan bagi seluruh pekerja. Kegiatan ini bertujuan agar setiap pegawai memahami peran dan langkah yang harus dilakukan saat terjadi insiden yang berpotensi mengganggu aktivitas terminal.
Erika menegaskan, penerapan BCMS tidak hanya penting untuk menjaga kelancaran operasional, tetapi juga berperan dalam mempertahankan kepercayaan pengguna jasa dan pemangku kepentingan.
“Keandalan layanan tidak hanya ditentukan oleh sarana dan peralatan, tetapi juga kesiapan sistem manajemen risiko. Dengan BCMS, kami berupaya memastikan TPS mampu mempertahankan produktivitas dan reliabilitas pelayanan, terutama dalam mendukung kelancaran arus ekspor-impor dan distribusi logistik nasional,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan