Upaya Pemerintah Dorong Industri Dalam Negeri, Luhut Larang Penggunaan Tempat Makan Impor untuk MBG: Suruh Bikin Lokal - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Nasional · 20 Mar 2025 11:57 WIB ·

Upaya Pemerintah Dorong Industri Dalam Negeri, Luhut Larang Penggunaan Tempat Makan Impor untuk MBG: Suruh Bikin Lokal


 Upaya Pemerintah Dorong Industri Dalam Negeri, Luhut Larang Penggunaan Tempat Makan Impor untuk MBG: Suruh Bikin Lokal Perbesar

Lensa Warta – Melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah terus melibatkan industri dalam negeri.

Kali ini menyoroti tentang penggunaan tray atau tempat makan saat pembagian makanan.

Dijelaskan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, pemerintah sepakat untuk menggunakan tempat makan hasil produk industri lokal.

“Kami sepakat dengan Bappenas dan juga Badan Gizi Nasional untuk bersama-sama melakukan pengawasan, misalnya bikin tray-nya,” ucap Luhut dalam konferensi pers usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan pada Rabu, 19 Maret 2025.

Luhut menegaskan kalau tempat makan MBG tersebut tidak boleh barang hasil impor.

Ia berharap dapur-dapur MBG menggunakan tempat makan hasil produk dalam negeri.

“Itu (tray) tidak boleh diimpor, suruh bikin lokal karena kita lihat masih ada buatan luar,” imbuhnya.

“Jadi, kita semua harus satu padu untuk melakukan pengawasan,” tambahnya.

Persoalan pengurangan bahan impor untuk pelaksanaan MBG ini juga disampaikan oleh Arief Anshory Yusuf, anggota DEN sekaligus ahli kemiskinan yang turut dalam konferensi pers tersebut.

Ia mewanti-wanti agar tidak ada kebocoran saat melaksanakan program MBG ini.

“Jangan sampai ada kebocoran terkait bahan-bahan (MBG) yang kalau tidak perlu diimpor, nggak usah diimpor,” kata Arief.

Menurutnya, tindakan tersebut bisa menjaga rantai pasok pelaksanaan MBG terjaga.

“Kalau rantai pasoknya betul-betul terjaga, impact-nya betul-betul seperti apa yang diharapkan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pelaksanaan MBG di bulan Ramadhan tetap berjalan dengan pengemasan makanan yang disesuaikan, yaitu kantong yang akan ditukar oleh siswa keesokan harinya.

“Kantong tersebut harus dikembalikan keesokan harinya untuk ditukar dengan yang baru berisi makanan,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada awak media di Istana Kepresidenan pada 24 Februari 2025 lalu.

“Ini tidak hanya mengurangi sampah, tapi juga melatih kedisiplinan siswa,” terangnya.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Karangtaruna Diminta Bangun Kemandirian Ekonomi Desa

15 November 2025 - 14:42 WIB

1.700 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Laga Arema FC vs Persija di Stadion Kanjuruhan

8 November 2025 - 11:57 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Polres Lumajang Pastikan Seluruh Unsur Siaga Hadapi Potensi Bencana

5 November 2025 - 13:09 WIB

Cegah Kepanikan Warga, Bupati Lumajang Perkuat Pengawasan SPBU Pertamina

31 Oktober 2025 - 16:24 WIB

Bupati Lumajang Sidak Dua SPBU, Pastikan Pertalite Aman dan Sesuai Standar

31 Oktober 2025 - 16:13 WIB

Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan

31 Oktober 2025 - 10:50 WIB

Trending di Nasional