Upaya Pemerintah Dorong Industri Dalam Negeri, Luhut Larang Penggunaan Tempat Makan Impor untuk MBG: Suruh Bikin Lokal - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Nasional · 20 Mar 2025 11:57 WIB ·

Upaya Pemerintah Dorong Industri Dalam Negeri, Luhut Larang Penggunaan Tempat Makan Impor untuk MBG: Suruh Bikin Lokal


 Upaya Pemerintah Dorong Industri Dalam Negeri, Luhut Larang Penggunaan Tempat Makan Impor untuk MBG: Suruh Bikin Lokal Perbesar

Lensa Warta – Melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah terus melibatkan industri dalam negeri.

Kali ini menyoroti tentang penggunaan tray atau tempat makan saat pembagian makanan.

Dijelaskan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, pemerintah sepakat untuk menggunakan tempat makan hasil produk industri lokal.

“Kami sepakat dengan Bappenas dan juga Badan Gizi Nasional untuk bersama-sama melakukan pengawasan, misalnya bikin tray-nya,” ucap Luhut dalam konferensi pers usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan pada Rabu, 19 Maret 2025.

Luhut menegaskan kalau tempat makan MBG tersebut tidak boleh barang hasil impor.

Ia berharap dapur-dapur MBG menggunakan tempat makan hasil produk dalam negeri.

“Itu (tray) tidak boleh diimpor, suruh bikin lokal karena kita lihat masih ada buatan luar,” imbuhnya.

“Jadi, kita semua harus satu padu untuk melakukan pengawasan,” tambahnya.

Persoalan pengurangan bahan impor untuk pelaksanaan MBG ini juga disampaikan oleh Arief Anshory Yusuf, anggota DEN sekaligus ahli kemiskinan yang turut dalam konferensi pers tersebut.

Ia mewanti-wanti agar tidak ada kebocoran saat melaksanakan program MBG ini.

“Jangan sampai ada kebocoran terkait bahan-bahan (MBG) yang kalau tidak perlu diimpor, nggak usah diimpor,” kata Arief.

Menurutnya, tindakan tersebut bisa menjaga rantai pasok pelaksanaan MBG terjaga.

“Kalau rantai pasoknya betul-betul terjaga, impact-nya betul-betul seperti apa yang diharapkan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pelaksanaan MBG di bulan Ramadhan tetap berjalan dengan pengemasan makanan yang disesuaikan, yaitu kantong yang akan ditukar oleh siswa keesokan harinya.

“Kantong tersebut harus dikembalikan keesokan harinya untuk ditukar dengan yang baru berisi makanan,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada awak media di Istana Kepresidenan pada 24 Februari 2025 lalu.

“Ini tidak hanya mengurangi sampah, tapi juga melatih kedisiplinan siswa,” terangnya.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dukung Konsentrasi Atlet, Percasi Lumajang Tawarkan 14 Penginapan Strategis dan Nyaman

30 September 2025 - 15:18 WIB

Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang

30 September 2025 - 09:38 WIB

Bom Waktu di Jalur Rel, 122 Perlintasan KA di Daop 9 Tak Terjaga

28 September 2025 - 12:23 WIB

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali Sejak Dini Hari, Kolom Letusan Capai 700 Meter

22 September 2025 - 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang

20 September 2025 - 15:08 WIB

Trending di Nasional