Lumajang, – Petugas dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, mengatakan selama pengamatan pada 10 Desember 2025 pukul 12.00-18.00 WIB, Gunung Semeru tercatat mengalami aktivitas vulkanik dan seismik yang signifikan.
“Tim pengamat mencatat 19 letusan dengan durasi 57-85 detik, 3 hembusan selama 35-56 detik, serta 2 gempa tektonik, termasuk 1 lokal dan 1 jauh,” katanya, Rabu (10/12/2025).
Secara visual, kata dia, dua letusan terlihat mengeluarkan asap putih kelabu setinggi 1.000 meter dari kawah. Meski cuaca cerah dan berawan, masyarakat diimbau tetap waspada dan mematuhi zona aman yang telah ditetapkan.
“Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, radius 17 km dari puncak, dan sekitar kawah dengan radius 5 km,” jelasnya.
Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di aliran sungai berhulu dari puncak gunung.
Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di mana masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 kilometer dari puncak.
Di luar jarak yang telah ditentukan, masyarakat diimbau untuk menjauh dari sempadan sungai sejauh minimal 500 meter. Hal ini disebabkan oleh potensi terjadinya awan panas dan lahar yang masih mungkin terjadi.
Selain itu, warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius delapan kilometer dari kawah Gunung Semeru. Ini penting mengingat adanya bahaya lontaran batu pijar yang dapat membahayakan keselamatan.
Tinggalkan Balasan