Lumajang — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Pratu Netra Yonif 527/BY, Minggu (5/10/2025), menjadi momen refleksi tentang pentingnya rasa aman bagi kemajuan daerah.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), menegaskan bahwa pembangunan tidak akan berjalan tanpa rasa aman. Menurutnya, rasa aman tumbuh dari kedekatan antara rakyat dan aparat pertahanan.
“Pembangunan tidak bisa berjalan di atas kegelisahan. Ketika rakyat merasa aman dan percaya pada aparatnya, kemajuan akan tumbuh. TNI adalah garda yang menjaga rasa aman itu,” ujar Mas Yudha.
Keamanan Jadi Dasar Kemajuan
Mas Yudha menjelaskan bahwa keamanan bukan sekadar urusan militer, melainkan bagian dari kehidupan sosial dan moral bangsa. Ia menilai, pembangunan fisik dan ekonomi tak akan berarti jika rakyat hidup dalam ketakutan.
“Kedekatan antara TNI dan rakyat adalah modal sosial yang sangat berharga. Ketika hubungan itu kuat, benteng bangsa tidak mudah runtuh,” lanjutnya.
TNI PRIMA dan Kolaborasi Daerah
Upacara yang dipimpin Wadanyonif 527/BY Mayor Inf Ari Firmansyah juga menegaskan pentingnya membangun TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif (PRIMA).
Mas Yudha menegaskan bahwa Pemkab Lumajang terus menjalin sinergi dengan TNI. Kolaborasi ini meliputi penjagaan stabilitas wilayah, penanganan bencana, dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Di Lumajang, TNI bukan hanya penjaga keamanan. Mereka adalah mitra pembangunan dan sahabat masyarakat,” tegasnya.
Peran Vital di Daerah Rawan Bencana
Sebagai daerah rawan bencana, Lumajang sangat bergantung pada kehadiran TNI. Prajurit selalu terlibat dalam evakuasi warga, pembukaan akses jalan, dan pengamanan bantuan. Kehadiran mereka menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Mas Yudha menambahkan, di era digital yang penuh disrupsi, kedekatan aparat dan rakyat adalah benteng sosial terakhir bangsa.
“Kita butuh infrastruktur rasa aman, bukan hanya jalan dan jembatan. Dari rasa aman, kepercayaan tumbuh, dan dari kepercayaan, peradaban bergerak,” ujarnya.
TNI Sebagai Teladan dan Penjaga Moral
Mas Yudha berpesan agar kedisiplinan dan moralitas prajurit TNI tetap menjadi teladan bagi rakyat. Ia menilai profesionalisme TNI yang berpijak pada nilai kebangsaan akan menjadi benteng moral bangsa di tengah arus globalisasi.
Peringatan HUT ke-80 TNI di Lumajang menegaskan makna “TNI Rakyat”. Kekuatan pertahanan sejati tumbuh dari kepercayaan dan kasih antara aparat dan rakyat.
“Kedaulatan negara bukan hanya menjaga wilayah, tapi juga ketenteraman jiwa rakyat. Saat rakyat merasa aman, pembangunan menemukan rumahnya,” tutup Mas Yudha.
Dengan semangat tersebut, Lumajang tidak hanya memperingati HUT TNI, tetapi juga meneguhkan visi pembangunan berbasis rasa aman dan kedekatan sosial. Konsep ini menjadi wujud ketahanan daerah yang berakar pada kemanusiaan, solidaritas, dan gotong royong.
Tinggalkan Balasan