Derasnya Banjir Lahar Gunung Semeru Hambat Akses Antar Kecamatan, Khususnya di Sungai Besuk Sat Pasrujambe - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 14 Mei 2025 18:49 WIB ·

Derasnya Banjir Lahar Gunung Semeru Hambat Akses Antar Kecamatan, Khususnya di Sungai Besuk Sat Pasrujambe


 Derasnya Banjir Lahar Gunung Semeru Hambat Akses Antar Kecamatan, Khususnya di Sungai Besuk Sat Pasrujambe Perbesar

Lumajang, – Banjir lahar hujan dari Gunung Semeru pada Selasa (13/5/2025) sore mengakibatkan akses warga di Lumajang, terhambat.

Material batu besar dan pasir menutup jalur alternatif antar kecamatan, khususnya di Sungai Besuk Sat, Desa Pasrujambe, sehingga akses tertutup total.

Getaran banjir lahar tercatat dengan amplitudo maksimal 38 mm dan durasi sekitar 6.300 detik, menunjukkan derasnya aliran lahar akibat hujan deras di puncak Semeru.

Warga setempat secara swadaya membersihkan batu-batu besar yang menutup jalan, namun jalur tersebut masih ditutup sementara karena kondisi sungai yang masih deras dan berbahaya untuk dilintasi kendaraan roda empat.

Akibatnya, warga yang hendak melintas antara Kecamatan Pasrujambe dan Candipuro harus memutar rute. Motor masih bisa lewat jembatan gantung di sisi timur, tetapi kendaraan roda empat harus mencari jalur lain.

“Kemarin banjirnya besar sehingga menutup jalur ke Penanggal dan Pasrujambe ini. Ini kami sedang membersihkan jalur sengan menyingkirkan dan memecah batu-batu dari sisa banjir,” kata Dhina, salah seorang warga saat ditemui pada Rabu (14/5/25).

Akibatnya, warga yang hendak melintas di jalan penghubung Kecamatan Pasrujambe dan Candipuro harus memutar rute lantaran jalurnya tertutup total. Selain tertutup batu, kondisi aliran sungai lahar yang masih deras juga membahayakan untuk dilintasi kendaraan.

Kalau motor bisa lewat jembatan gantung di sisi timur, tetapi kalau kendaraan roda empat tidak bisa lewat harus memutar lewat jalur lain,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah