Fasilitas Rusak dan Minim Penerangan, Gerindra Soroti Potensi Bahaya di Sekitar Pura Mandhara Giri - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 26 Jun 2025 14:22 WIB ·

Fasilitas Rusak dan Minim Penerangan, Gerindra Soroti Potensi Bahaya di Sekitar Pura Mandhara Giri


 Fasilitas Rusak dan Minim Penerangan, Gerindra Soroti Potensi Bahaya di Sekitar Pura Mandhara Giri Perbesar

Lumajang, – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Lumajang menyoroti kondisi keselamatan di kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Desa Senduro, yang dinilai sangat memprihatinkan.

Dalam Rapat Paripurna pembahasan Raperda Perubahan APBD 2025, Kamis (26/6/25), anggota DPRD Heri Nani Hariyati menyampaikan pandangan umum fraksinya yang menekankan pentingnya perhatian serius dari Pemkab terhadap infrastruktur keselamatan di sekitar pura.

“Banyak bagian pura yang tidak terawat. Dinding belakang masih rusak, fasilitas umum seperti CCTV tidak berfungsi, dan penerangan sangat minim,” ujarnya di hadapan forum paripurna.

Menurutnya, kondisi tersebut menimbulkan potensi bahaya serius, terutama saat pelaksanaan upacara besar keagamaan yang kerap menarik ribuan umat Hindu dari berbagai daerah. Ia menyoroti salah satu titik rawan kecelakaan, yakni di pertigaan jalan menuju pura yang belum dilengkapi lampu tanda bahaya.

“Di titik itu sangat rawan. Apalagi saat arus kendaraan padat, risiko kecelakaan meningkat karena tidak ada rambu peringatan atau lampu yang memadai,” jelas Heri Nani.

Ia menegaskan bahwa Pura Mandhara Giri Semeru Agung bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol spiritual dan budaya masyarakat Lumajang yang memiliki nilai strategis. Pura ini setiap tahunnya menjadi pusat pelaksanaan upacara adat Hindu Tengger dan umat Hindu dari berbagai penjuru Indonesia.

“Sudah seharusnya pura ini mendapatkan pemeliharaan yang layak. Ini bukan sekadar fasilitas keagamaan, tapi juga aset daerah yang harus dijaga keselamatannya,” tambahnya.

Ketua Harian Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Wira Dharma, juga mengungkapkan keterbatasan fasilitas yang ada. Menurutnya, kebutuhan dasar seperti CCTV, lampu penerangan, kursi rapat, dan rambu keselamatan sangat minim, padahal aktivitas di pura terus meningkat.

“Kalau malam, kondisi sangat gelap. Banyak umat datang tapi tidak nyaman karena penerangan kurang. Belum lagi kendaraan yang keluar masuk tanpa pengawasan CCTV atau penanda jalan,” kata Wira.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah