Pemberhentian Truk Pasir di Candipuro, Aksi Spontan hingga Mediasi di Tengah Ketidakjelasan Regulasi - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Khofifah Serahkan Santunan Rp10 Juta untuk Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Nggak Pake Ribet! Ini Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Membuka Chat RSNU Permata Lumajang Diproyeksikan Jadi Rumah Sakit Unggulan Berbasis Nahdliyin RSNU Lumajang Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis untuk Puluhan Warga Tak Mampu Bupati Lumajang: RSNU Harus Jadi Rumah Sakit Inklusif untuk Semua Golongan

Daerah · 17 Jul 2025 14:29 WIB ·

Pemberhentian Truk Pasir di Candipuro, Aksi Spontan hingga Mediasi di Tengah Ketidakjelasan Regulasi


 Pemberhentian Truk Pasir di Candipuro, Aksi Spontan hingga Mediasi di Tengah Ketidakjelasan Regulasi Perbesar

Lumajang, – Ketegangan terjadi di Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, ketika sejumlah truk bermuatan pasir dihentikan petugas karena menggunakan barkode yang dipakai adalah palsu.

Insiden ini memicu aksi spontan dari para supir truk yang menolak melanjutkan perjalanan, hingga akhirnya dilakukan mediasi di lokasi kejadian.

Menurut keterangan salah satu warga setempat, Samsul (43), pemberhentian itu terjadi pada pagi hari saat petugas menanyakan asal barkode yang digunakan.

Barkode yang tercantum hanya seharga Rp35 ribu, sementara pihak petugas mengklaim bahwa truk seharusnya menggunakan barkode resmi dari stokpil senilai Rp52 ribu.

Baca juga: Libatkan Residivis, Aksi Pencurian Sapi di Lumajang Terungkap Lewat Jejak Rekan Lama

“Kami cuma dikasih barkode dari orang desa, nggak tahu siapa orangnya. Disuruh berhenti, katanya nggak sah, harus barkode dari stokpil resmi. Tapi kami nggak pernah dikasih tahu sebelumnya,” kata Samsul, Kamis (17/7/25).

Ketidaksesuaian ini memicu perdebatan antara sopir dan petugas di lapangan. Sejumlah truk berhenti beroperasi secara spontan sebagai bentuk protes.

“Beberapa warga juga terlihat ikut memperhatikan kericuhan tersebut, namun situasi tetap terkendali,” katanya.

Baca juga: NU Lumajang Siap Turun Tangan Atasi Maraknya Begal dan Curanmor

Setelah hampir satu jam terjadi kebuntuan, mediasi dilakukan antara pihak pengelola stokpil, supir, dan petugas pengawas distribusi. Hasilnya, disepakati bahwa barkod Rp35 ribu masih dapat digunakan sementara waktu, sambil menunggu klarifikasi lebih lanjut dari otoritas terkait.

“Sementara tidak apa-apa pakai barkode Rp35 ribu, tapi nanti kalau sudah tidak ada, harus barkod yang Rp52 ribu  Itu hasil kesepakatan tadi,” lanjut Samsul.

Sementara, pernyataan dari pihak kepolisian juga belum secara resmi dikeluarkan. Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu menyampaikan bahwa pihaknya masih menelusuri asal usul distribusi barkod tersebut.

“Masih kami konfirmasikan dulu ya,” ungkapnya singkat.

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Data Bansos Tak Akurat, Bupati Jember Gandeng Mahasiswa KKN

17 Juli 2025 - 20:50 WIB

Beras Diduga Oplosan di Pasar Pucang Surabaya Mulai Ditarik Agen Sejak Sepekan Lalu

16 Juli 2025 - 17:09 WIB

Capaian Investasi Jember Lampaui Target: Rp 1,7 Triliun di Kuartal Pertama 2025

16 Juli 2025 - 16:36 WIB

Kebakaran Gudang di Balung, Damkar Jember Terlambat Datang karena BBM dan Armada Tua

15 Juli 2025 - 20:35 WIB

Tragedi Laut di Pasuruan: 1 Tewas, 3 Hilang Akibat Perahu Pemancing Terbalik

14 Juli 2025 - 19:16 WIB

Karnaval Sound Horeg Ricuh di Malang, Warga Emosi Karena Kebisingan

14 Juli 2025 - 19:05 WIB

Trending di Daerah