Strategi Bebas PMK 2030 di Kabupaten Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Daerah · 7 Agu 2025 05:01 WIB ·

Melindungi Ekonomi Desa, Lumajang Jalankan Strategi Nasional Bebas PMK 2030


 Melindungi Ekonomi Desa, Lumajang Jalankan Strategi Nasional Bebas PMK 2030 Perbesar

Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan sektor peternakan melalui program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara gratis. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Karangsejati, Desa Dadapan, Kecamatan Gucialit, Selasa (5/8/2025).

Vaksinasi tersebut bukan kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah. Seluruh agenda ini mendukung Strategi Nasional Penanganan PMK yang tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah menjalankan strategi konkret untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang dimulai dari desa.

“Kami ingin memastikan peternakan rakyat tetap sehat, produktif, dan mampu menopang ekonomi keluarga. Ini sejalan dengan prioritas nasional untuk menjaga kestabilan pangan,” ujar Bunda Indah.

Akses Layanan Sampai Pelosok Lewat “Setor Madu”

Program vaksinasi PMK ini juga menjadi bagian dari layanan terintegrasi “Setor Madu” (Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu). Melalui inovasi ini, Pemkab Lumajang memastikan bahwa masyarakat pelosok tetap mendapat layanan kesehatan hewan yang berkualitas. Layanan tersebut mencakup vaksinasi, pemberian vitamin dan mineral, pengobatan cacing, serta penyemprotan disinfektan.

“Kami tidak hanya bergerak saat wabah menyerang. Pemerintah hadir lebih dulu, sebelum peternak terdampak. Inilah bentuk nyata pelayanan preventif,” tambahnya.

Selain itu, pendekatan ini selaras dengan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan PMK 2023–2026. Pemerintah menargetkan Indonesia bebas PMK pada tahun 2030 melalui strategi wilayah, partisipasi masyarakat, dan penguatan sistem kesehatan hewan secara menyeluruh.

Sasar Peternak Kecil, Jaga Ekonomi Lokal

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Retno Wulan Andari, menyatakan bahwa vaksinasi difokuskan pada hewan ternak prioritas seperti sapi dan kambing. Sasaran utamanya adalah peternak kecil, yang paling rentan terdampak secara ekonomi jika wabah terjadi.

“Langkah ini bukan hanya soal kesehatan hewan, tapi juga melindungi sumber penghidupan masyarakat desa,” ungkap Retno.

Dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor, program ini menunjukkan bagaimana kebijakan nasional bisa diterjemahkan secara efektif di tingkat lokal. Edukasi, partisipasi warga, dan aksi nyata menjadi kunci keberhasilan strategi menuju Indonesia bebas PMK.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sinergi Polri dan IPSI Diapresiasi, Kapolres Lumajang Diganjar Penghargaan di Hari Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2025 - 16:41 WIB

Cuaca Terik, Cuan Naik! Petani Tembakau Lumajang Panen Besar di Musim Kemarau

1 Oktober 2025 - 13:11 WIB

2026, Pemkot Malang Gratiskan Seragam untuk Siswa SD dan SMP Swasta

1 Oktober 2025 - 09:17 WIB

Eri Irawan: Pembiayaan Alternatif Bisa Selamatkan Rp59,9 Miliar Uang Daerah

1 Oktober 2025 - 07:36 WIB

Gerak Pembangunan Harus Berbasis Bukti, Bukan Asumsi – Lumajang Dorong Kualitas Data Sektoral

1 Oktober 2025 - 07:25 WIB

Antisipasi Masalah Gizi dan Keamanan, Pemkab Jember Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis

1 Oktober 2025 - 06:44 WIB

Trending di Daerah