Pelayanan Publik Lumajang yang Lebih Baik - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 9 Agu 2025 10:06 WIB ·

Bupati Lumajang Turun ke Desa, Pastikan Layanan Publik Cepat, Ramah, dan Tepat Sasaran


 Bupati Lumajang Turun ke Desa, Pastikan Layanan Publik Cepat, Ramah, dan Tepat Sasaran Perbesar

Lumajang – Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), memimpin langsung Apel Pagi di Kecamatan Senduro dalam program Sehatri Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu). Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk nyata kepemimpinan yang hadir di garis depan pelayanan publik.


Pelayanan Publik Harus Terasa oleh Masyarakat

Bunda Indah menegaskan, kunjungannya ke kecamatan dan desa bertujuan memastikan pelayanan publik benar-benar dirasakan warga.

“Ini bukan soal rutinitas apel. Saya datang untuk memastikan bahwa masyarakat merasakan negara hadir melalui pelayanan publik yang cepat, tepat, dan ramah,” ujarnya tegas, Rabu (6/8/2025).


Pendekatan Partisipatif Lewat Program Setor Madu

Melalui Setor Madu, Pemkab Lumajang mengubah birokrasi yang kaku menjadi lebih partisipatif dan terbuka. Bupati hadir untuk mendengar langsung persoalan, mengevaluasi kinerja, dan memberikan motivasi kepada aparatur desa.

“Kalau kita tidak turun, kita hanya mendengar laporan yang mungkin tidak menggambarkan kondisi riil. Saya ingin menyentuh langsung denyut pelayanan kita,” tambahnya.


Menghapus Budaya Seremonial yang Berlebihan

Bunda Indah menekankan bahwa pelayanan yang baik tidak lahir dari penyambutan meriah, melainkan dari kesungguhan dan ketulusan kerja aparatur.

“Kita hilangkan budaya pelayanan yang berorientasi pada penyambutan formalitas. Lebih penting adalah melayani dengan hati,” ungkapnya.


Reformasi Birokrasi Dimulai dari Mindset

Menurutnya, reformasi birokrasi bukan hanya soal sistem, tetapi juga perubahan pola pikir aparatur pemerintah. Kecamatan dan desa tidak boleh hanya menjalankan perintah, tetapi juga menjadi pelopor solusi cepat untuk persoalan warga.

“Warga tidak butuh banyak janji, mereka ingin masalahnya cepat ditangani. Respons cepat dari lini terdepan pelayanan itu kunci,” tegas Bunda Indah.


Mendorong ASN yang Empatik dan Inovatif

Program Setor Madu juga menjadi sarana pembelajaran langsung bagi ASN agar mampu menyederhanakan birokrasi tanpa mengorbankan akuntabilitas.

“ASN kita bukan hanya mesin administratif. Mereka adalah jembatan antara harapan masyarakat dan kerja negara,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah