Lumajang – Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), memimpin langsung Apel Pagi di Kecamatan Senduro dalam program Sehatri Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu). Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk nyata kepemimpinan yang hadir di garis depan pelayanan publik.
Pelayanan Publik Harus Terasa oleh Masyarakat
Bunda Indah menegaskan, kunjungannya ke kecamatan dan desa bertujuan memastikan pelayanan publik benar-benar dirasakan warga.
“Ini bukan soal rutinitas apel. Saya datang untuk memastikan bahwa masyarakat merasakan negara hadir melalui pelayanan publik yang cepat, tepat, dan ramah,” ujarnya tegas, Rabu (6/8/2025).
Pendekatan Partisipatif Lewat Program Setor Madu
Melalui Setor Madu, Pemkab Lumajang mengubah birokrasi yang kaku menjadi lebih partisipatif dan terbuka. Bupati hadir untuk mendengar langsung persoalan, mengevaluasi kinerja, dan memberikan motivasi kepada aparatur desa.
“Kalau kita tidak turun, kita hanya mendengar laporan yang mungkin tidak menggambarkan kondisi riil. Saya ingin menyentuh langsung denyut pelayanan kita,” tambahnya.
Menghapus Budaya Seremonial yang Berlebihan
Bunda Indah menekankan bahwa pelayanan yang baik tidak lahir dari penyambutan meriah, melainkan dari kesungguhan dan ketulusan kerja aparatur.
“Kita hilangkan budaya pelayanan yang berorientasi pada penyambutan formalitas. Lebih penting adalah melayani dengan hati,” ungkapnya.
Reformasi Birokrasi Dimulai dari Mindset
Menurutnya, reformasi birokrasi bukan hanya soal sistem, tetapi juga perubahan pola pikir aparatur pemerintah. Kecamatan dan desa tidak boleh hanya menjalankan perintah, tetapi juga menjadi pelopor solusi cepat untuk persoalan warga.
“Warga tidak butuh banyak janji, mereka ingin masalahnya cepat ditangani. Respons cepat dari lini terdepan pelayanan itu kunci,” tegas Bunda Indah.
Mendorong ASN yang Empatik dan Inovatif
Program Setor Madu juga menjadi sarana pembelajaran langsung bagi ASN agar mampu menyederhanakan birokrasi tanpa mengorbankan akuntabilitas.
“ASN kita bukan hanya mesin administratif. Mereka adalah jembatan antara harapan masyarakat dan kerja negara,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan