Petani Pisang Mas Kirana Lumajang Dapat Alat Baru, Siap Ekspor

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Daerah · 9 Agu 2025 10:41 WIB ·

Petani Pisang Mas Kirana Lumajang Dapat Alat Modern, Siap Tembus Pasar Ekspor Global


 Petani Pisang Mas Kirana Lumajang Dapat Alat Modern, Siap Tembus Pasar Ekspor Global Perbesar

Lumajang – Demi memperkuat sektor pertanian sekaligus menjaga posisi Pisang Mas Kirana sebagai komoditas unggulan ekspor, Pemerintah Kabupaten Lumajang kini membekali petani dengan alat ukur tanah modern berbasis Standar Lokal Good Agricultural Practices (SL-GAP). Dengan adanya dukungan ini, kualitas sekaligus produktivitas pisang akan emakin meningkat, sehingga mampu bersaing di pasar global.

Baca juga: Stasiun Klakah Resmi Jadi Stasiun Lumajang


Penyerahan Alat Secara Simbolis kepada Petani Pisang Mas Kirana Lumajang

Penyerahan alat ini berlangsung pada Rabu (6/8/2025) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Senduro. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) dan Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha).

Dalam acara tersebut, hadir sebanyak 50 peserta yang terdiri dari petani, penyuluh, serta perwakilan kelompok tani. Menurut Bunda Indah, alat ukur tanah ini menjadi kunci penting dalam menentukan pemupukan yang tepat.

“Dengan alat ini, petani bisa mengetahui tingkat kesuburan tanah. Hasilnya, pemupukan akan lebih tepat sasaran dan kualitas Pisang Mas Kirana tetap terjaga,” ungkapnya.


Program Nasional OCOP untuk Lumajang

Selain itu, penyerahan alat ini merupakan bagian dari program nasional One Country One Priority Product (OCOP). Program ini bertujuan memperkuat produk unggulan daerah melalui dukungan teknologi, pelatihan, dan akses pasar.

Baca juga: Pisang Agung Lumajang: Superfood Lokal Pro-Vitamin A 90 Kali Lipat Lebih Tinggi

Pisang Mas Kirana sendiri dipilih sebagai produk prioritas Lumajang karena memiliki nilai ekonomi tinggi serta menjadi sumber mata pencaharian utama bagi banyak petani. Oleh karena itu, pengembangan komoditas ini tidak hanya penting bagi pertanian, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian daerah.


Dorongan agar Petani Pisang Mas Kirana Lumajang Bertransformasi ke Pertanian Modern

Wakil Bupati Yudha menegaskan bahwa petani tidak bisa lagi mengandalkan metode lama. Sebaliknya, mereka harus mengadopsi teknologi dan praktik budidaya yang berkelanjutan.

“Kini saatnya petani paham teknologi, peduli pada lingkungan, dan siap bersaing di pasar global,” tegasnya.

Dengan demikian, bantuan ini tidak hanya mempermudah pekerjaan petani, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membangun pertanian yang lebih efisien, produktif, dan ramah lingkungan.

Baca juga: Pisang Mas Kirana Lumajang: Buah Lokal yang Mendunia dan Mengangkat Nama Indonesia


Manfaat Kolektif dan Keberlanjutan

Menariknya, pemerintah daerah mendorong agar kelompok tani menggunakan alat ukur tanah secara kolektif. Langkah ini akan mempercepat adaptasi teknologi di lapangan sekaligus memastikan seluruh anggota komunitas petani merasakan manfaatnya.

“Pertanian adalah sektor strategis. Karena itu, pengelolaannya harus profesional, berorientasi pasar, dan memberi dampak ekonomi langsung bagi petani,” pungkas Bunda Indah.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tangan Terjepit Reruntuhan, Santri di Sidoarjo Diamputasi di Lokasi Musala Ambruk

30 September 2025 - 19:42 WIB

Bimtek Portal Satu Data, Membangun Sistem Informasi Andal untuk Masa Depan Lumajang

30 September 2025 - 18:23 WIB

Santri Keracunan HCL, Bupati Lumajang Minta Ponpes Lakukan Pembinaan Lebih Ketat

30 September 2025 - 15:50 WIB

Tangis Pecah di Sidoarjo, Tiga Santri Ponpes Al-Khoziny Tewas dalam Tragedi Musala Roboh

30 September 2025 - 13:59 WIB

DPR Desak Audit Nasional Bangunan Pesantren Usai Tragedi Ponpes Roboh di Sidoarjo

30 September 2025 - 13:50 WIB

Selamat dari Reruntuhan, Kisah Santri 13 Tahun Lolos Dari Musala yang Roboh

30 September 2025 - 11:22 WIB

Trending di Daerah