Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang memastikan program Sentra Pangan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) berjalan dengan standar tinggi, terutama dalam aspek kualitas dan keamanan makanan.
Untuk itu, pengawasan dilakukan secara ketat setiap hari dengan melibatkan tim ahli gizi, akuntan, serta Dinas Kesehatan.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyampaikan bahwa pengawasan harian ini bertujuan untuk menjamin makanan yang diberikan kepada siswa, ibu hamil, dan balita benar-benar layak konsumsi, memenuhi kebutuhan gizi, dan higienis.
Baca juga: PKK Jadikan Bazar Ajang Belajar Bisnis Bagi Warga Lumajang
Hal itu ia sampaikan saat melaunching Satuan Pelayanan Pemudahan Gizi (SPPG) di Dusun Tambak Rejo, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Senin (25/8/25).
Baca juga: Pemkot Surabaya Ultimatum Pengelola Pasar Tanjungsari, 7 Hari Atur Ulang atau Ditertibkan
“Sudah ada ahli gizi, ada akuntan, dan Dinas Kesehatan juga ikut terlibat langsung sebagai pemantau. Setiap hari dipantau, tidak boleh lengah,” tegasnya.
Menurut Indah, pengawasan tidak hanya mencakup kualitas bahan makanan, tetapi juga proses produksi dan distribusi. Hal ini penting agar makanan tetap layak konsumsi saat tiba di tangan penerima, terutama bagi wilayah dengan akses geografis sulit seperti Ranupani dan sekitarnya.
“Kita jaga betul kualitas makanan mulai dari dapur sampai ke penerima. Daerah-daerah sulit akses pun kami pastikan maksimal hanya 25 menit makanan sudah sampai,” ujarnya.
Selain itu, akuntabilitas anggaran juga menjadi perhatian. Setiap pengeluaran dan penggunaan bahan pangan dicatat dan diawasi agar transparan dan efisien.
Program ini menggunakan anggaran sebesar Rp10.000 per porsi, yang dinilai cukup untuk menghasilkan makanan bergizi dengan bahan lokal Lumajang.
“Dengan bahan baku lokal, biaya Rp10.000 per porsi itu sudah sangat cukup. Kita pastikan semua tercatat dan bisa dipertanggungjawabkan,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan