Cuaca Buruk Picu Harga Cabai dan Ayam Melonjak, Omzet Pedagang Turun Tajam - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Bisnis · 17 Sep 2025 16:36 WIB ·

Cuaca Buruk Picu Harga Cabai dan Ayam Melonjak, Omzet Pedagang Turun Tajam


 Cuaca Buruk Picu Harga Cabai dan Ayam Melonjak, Omzet Pedagang Turun Tajam Perbesar

Lumajang, – Cuaca buruk yang melanda wilayah pemasok bahan pangan belakangan ini berdampak signifikan pada stabilitas harga di pasar tradisional Kabupaten Lumajang. Distribusi cabai dan ayam potong terganggu, menyebabkan lonjakan harga di tingkat pedagang hingga 30 persen.

Kondisi ini memicu penurunan omzet para pedagang, bahkan hingga 50 persen dalam sepekan terakhir. Di Pasar Siti Fatimah, para pedagang cabai mengeluhkan naiknya harga cabai rawit merah dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah besar dari Rp 25 ribu naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

“Cuaca hujan terus bikin pasokan dari petani berkurang. Barangnya susah dapat, harganya otomatis naik. Pembeli jadi berkurang,” kata seorang pedagang cabai, Rabu (17/9/25).

Baca juga: BPBD Lumajang Siagakan Relawan dan Koordinasi Muspika Hadapi Kemarau Basah

Tak hanya pedagang sayur, pedagang daging ayam juga mengalami kondisi serupa. Harga ayam potong yang sebelumnya berada di kisaran Rp 35 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 40 ribu.

Kenaikan harga tidak dibarengi dengan peningkatan permintaan. Sebaliknya, pembeli justru cenderung mengurangi belanja atau beralih ke alternatif bahan makanan yang lebih murah.

Baca juga: Terbang dari Jember ke Jakarta Kini Lebih Mudah, Tiket Sudah Bisa Dipesan via WhatsApp

“Biasanya ramai pagi-pagi, sekarang sepi. Orang lebih milih beli tahu tempe karena lebih murah. Omzet saya turun banyak,” ujar Ismiati, pedagang ayam potong di Pasar Baru Pasirian.

Menurutnya, kenaikan harga ayam disebabkan oleh stok yang dijatah distributor akibat terbatasnya pasokan dari peternak.

Selain itu, lonjakan harga ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Warga yang biasanya belanja rutin, kini mulai menyesuaikan konsumsi dengan isi dompet.

“Biasanya beli sekilo cabai, sekarang paling cuma setengah. Ayam juga jarang beli kalau sudah semahal ini,” kata Dina, ibu rumah tangga asal Sukodono.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tak Hanya Urus Industri Besar, Kadin Kini Jadi Motor Penggerak Ekonomi Kreatif di Lumajang

14 November 2025 - 20:04 WIB

Agus Setiawan: Banyak Konflik Royalti Terjadi karena Seniman Lupa Mengelola Karyanya

14 November 2025 - 19:48 WIB

Storytelling, Rahasia Konten Menarik Menurut Ketua Kadin Lumajang

12 November 2025 - 08:12 WIB

Ketua Kadin Lumajang, Kunci Sukses di Era Digital Adalah Konsistensi dan Branding Diri

11 November 2025 - 10:35 WIB

Kadin Lumajang Dorong Seniman Jadi Pengusaha Kreatif Mandiri

10 November 2025 - 21:36 WIB

890 Konten Kreator Naungan PT Semeru Anugerah Media, Lumajang Tunjukkan Kekuatan Ekonomi Digital

10 November 2025 - 20:56 WIB

Trending di Bisnis