Jember, – Di usia senjanya, Nenek Rodiyah (91) tidak menyangka hari yang biasa berubah menjadi mimpi buruk. Saat ia tengah tertidur pulas di rumahnya di Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Jember, gempa berkekuatan 5,7 magnitudo mengguncang kawasan tersebut dan merobohkan rumahnya.
Sendirian di dalam rumah, Nenek Rodiyah tak sempat menyelamatkan diri. Atap rumah ambruk, dan genteng yang runtuh menimpa bagian kepala depan dan belakang nenek malang itu.
“Nenek sedang tidur, tidak tahu kalau ada gempa. Warga yang pertama kali mendengar suara runtuhan dan langsung datang menolong,” kata Kepala BPBD Jember, Indra Tri Purnomo, saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/25).
Baca juga: Sebanyak 20 Dapur Lansia di Lumajang, Bupati Lumajang: Jangan Sampai Ada Lansia Yang Kelaparan
Gempa yang terjadi pada Kamis (25/9/25) pukul 16.04 WIB itu berpusat di Bali Sea, sekitar 46 kilometer timur laut Kabupaten Banyuwangi. Meski pusat gempa jauh dari Jember, getarannya cukup kuat untuk membuat bangunan rapuh roboh.
Apalagi saat itu hujan deras mengguyur, memperburuk kondisi rumah-rumah tua seperti milik Nenek Rodiyah.
Setelah ditemukan warga, Nenek Rodiyah langsung dievakuasi ke tempat praktik perawat terdekat. Tim medis dari Puskesmas Mayang kemudian datang untuk memberikan pemeriksaan dan pengobatan langsung di lokasi.
Baca juga: Tiga Kali Mangkir, Anggota DPRD Jember Terancam Dijemput Paksa oleh Kejaksaan
“Korban mengalami luka di bagian kepala depan dan belakang, namun sudah ditangani oleh petugas medis,” jelas Indra.
Untuk diketahui, rumah Nenek Rodiyah mengalami kerusakan berat, dengan ukuran sekitar 15 x 5 meter. Kini, ia sementara mengungsi di rumah menantunya, karena rumah tersebut sudah tak lagi layak huni.
Tinggalkan Balasan