Jember, – Kebakaran hebat melanda Dusun Krajan, Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, pada Minggu pagi, 28 September 2025.
Api yang diduga berasal dari kompor gas menghanguskan tujuh rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun total kerugian material ditaksir mencapai Rp250 juta.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Berdasarkan keterangan Kapolsek Sempolan, AKP M. Na’i, api pertama kali muncul dari dapur rumah milik Halimah (62), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dusun tersebut.
“Dugaan sementara, api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan saat pemilik rumah meninggalkan dapur,” kata Na’i, Senin (29/9/25).
Baca juga: Kantor IJTI Lumajang Disatroni Maling, Satu Motor Hilang
Api dengan cepat membesar dan melahap rumah Halimah, lalu merembet ke rumah-rumah di sekitarnya. Warga yang melihat kepulan asap langsung berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.
Namun karena kondisi rumah yang saling berdempetan dan dominan berbahan kayu, kobaran api sulit dikendalikan.
Sekitar pukul 09.30 WIB, petugas dari pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman serta proses pendinginan. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.45 WIB.
Baca juga: Surabaya Menuju Satu Data, Pemutakhiran DTSEN Dimulai 1 Oktober
Akibat kejadian ini, tiga rumah mengalami kerusakan cukup parah (rusak sedang) masing-masing milik Halimah (62), Mukit (65), dan Lailatus (34). Sementara empat rumah lainnya, milik Sani (60), Fadilah (63), Zainal (50), dan Juhri (65), mengalami kerusakan ringan terutama di bagian dapur.
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka serius dalam musibah ini. Namun, beberapa warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka tidak bisa lagi ditempati.
Menanggapi peristiwa tersebut, Polsek Sempolan bersama BPBD Kabupaten Jember, perangkat kecamatan, dan desa, turun langsung ke lokasi untuk menyalurkan bantuan darurat.
Bantuan yang diberikan antara lain berupa paket sembako, kasur lipat, selimut, peralatan memasak dan makan, paket sandang, hingga tas sekolah untuk anak-anak terdampak.
“Sebagian warga yang rumahnya rusak sedang saat ini mengungsi di rumah keluarga terdekat. Mereka membutuhkan waktu untuk renovasi total, karena banyak bagian rumah yang hangus,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan