7 dari 12 Kasus Vandalisme Rel KA Terjadi di Lumajang Sepanjang 2025 - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Dua Spektrum | Antara Hormat dan Kerendahan Hati di Dunia Pesantren Trail Adventure Day HARJALU: Menyelami Alam Lumajang dan Membawa Pulang Cerita Bupati Lumajang Jenguk Lansia Sakit, Tekankan Pentingnya Kepedulian Sosial dan Gotong Royong Warga Bunda Indah: SDM Unggul Jadi Pondasi Pertumbuhan Ekonomi Lumajang Bunda Indah Lepas Jemaah Umroh Sepenuh Cinta: Titip Doa untuk Lumajang, Titip Cinta untuk Tanah Suci

Nasional · 16 Okt 2025 11:05 WIB ·

7 dari 12 Kasus Vandalisme Rel KA Terjadi di Lumajang Sepanjang 2025


 7 dari 12 Kasus Vandalisme Rel KA Terjadi di Lumajang Sepanjang 2025 Perbesar

Lumajang, – Kabupaten Lumajang tercatat sebagai wilayah dengan kasus vandalisme rel kereta api terbanyak sepanjang 2025 di wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember. Dari total 12 kasus yang dilaporkan, tujuh di antaranya terjadi di Lumajang.

Angka ini menjadikan Lumajang sebagai daerah paling rawan terhadap aksi sabotase jalur rel, mengungguli Kota Pasuruan (2 kasus), serta Kabupaten Jember dan Banyuwangi yang masing-masing mencatat satu kasus.

Aksi vandalisme yang dimaksud berupa peletakan atau penumpukan batu di atas rel, terutama balas kricak, yang sejatinya berfungsi menjaga kestabilan jalur kereta. Tindakan ini berisiko tinggi mengganggu perjalanan kereta dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Baca juga: Arah Wisata Lumajang Sudah Jelas, Selatan dan Barat Tinggal Dipoles

“Balas kricak bukan sekadar batu biasa. Ia berperan penting menjaga posisi rel tetap stabil, menyerap getaran, dan mendukung sistem drainase. Jika ditumpuk di atas rel, risikonya bisa fatal,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (16/10/2025).

Meskipun belum terjadi kecelakaan akibat aksi tersebut, KAI menganggapnya sebagai pelanggaran serius. Potensi gangguan terhadap operasional dan keselamatan perjalanan kereta menjadi perhatian utama.

Baca juga: Pariwisata Diakui Sebagai Sektor Tercepat Majukan Lumajang

“Kami berharap masyarakat tidak hanya tahu bahayanya, tapi juga terlibat langsung dalam menjaga jalur kereta. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

KAI juga menegaskan bahwa tindakan vandalisme termasuk pelanggaran hukum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, pelaku dapat dikenai sanksi pidana penjara hingga tiga bulan atau denda maksimal Rp 15 juta.

“Hal kecil seperti menaruh batu di rel bisa berujung bencana. Mari jaga keselamatan bersama, jangan jadikan rel kereta sebagai tempat bermain atau coba-coba,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kisah Tragis Rudi Hartono: Tersangka Pencurian Sapi yang Tewas karena Asam Lambung

13 Oktober 2025 - 17:23 WIB

16 Tahun Terakhir, Ranu Pani Terus Menyempit, Siapa yang Bertanggung Jawab?

11 Oktober 2025 - 17:28 WIB

Khofifah Soroti Lumajang, Daerah Paling Berat Terdampak Pemangkasan Dana Pusat

10 Oktober 2025 - 08:51 WIB

Dapur Suplai Makanan ke SDN Bintoro 5, Komnas HAM Soroti Minimnya Standar Sanitasi

8 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Komnas HAM Temukan Dapur MBG di Jember Belum Kantongi Sertifikat Higienitas

8 Oktober 2025 - 18:13 WIB

Pemkot Surabaya Terapkan Skema Cicilan Proyek untuk Efisiensi Anggaran

8 Oktober 2025 - 16:21 WIB

Trending di Nasional