Lumajang, – Air datang begitu cepat, kami panik, kata Agus, warga Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, yang rumahnya terendam banjir hingga setinggi dada orang dewasa.
Hujan deras yang mengguyur Lumajang sejak Kamis malam (30/10/2025) mengubah suasana tenang menjadi kepanikan saat sungai di kawasan itu meluap tanpa peringatan.
Sekitar pukul 22.30 WIB, sebagian warga Rojopolo yang sudah terlelap mendadak terbangun oleh suara gemuruh air. Dalam hitungan menit, halaman rumah berubah menjadi kolam, dan air terus merambat ke dalam rumah.
Baca juga:Pemkab Lumajang Tegaskan Komitmen Perlindungan Sosial bagi Petani Melalui Santunan Kematian
“Kami sempat pikir hanya hujan biasa, tapi tiba-tiba air masuk dari belakang rumah. Anak-anak langsung saya gendong, barang-barang sudah tidak sempat diangkat,” tutur Agus sambil menatap ruang tamunya yang kini dipenuhi lumpur, Jumat (31/10/2025).
Di tengah gelap malam dan derasnya hujan, warga berusaha menyelamatkan diri ke tempat lebih tinggi. Beberapa memilih berlindung di mushala, sebagian lainnya naik ke lantai dua rumah tetangga yang lebih tinggi.
Baca juga:Bupati Lumajang Gerakkan Program Kejar Paket untuk 48 Ribu Warga Tak Tamat SD
“Listrik mati, gelap, cuma suara air dan orang-orang yang teriak minta tolong,” kata Siti Rahma, warga lainnya yang turut dievakuasi bersama dua anaknya.
Banjir kali ini disebut warga sebagai yang terparah dalam lima tahun terakhir. Di Desa Rojopolo saja, 1.185 rumah dilaporkan terendam, sementara 40 rumah lainnya terdampak di Desa Kaliboto Kidul yang berada di wilayah sekitar.
Genangan air mencapai ketinggian hingga satu meter, merendam perabotan, kasur, pakaian, dan barang berharga.
Saat banjir mulai surut pada Jumat pagi, pemandangan yang tersisa membuat hati terenyuh. Warga sibuk membersihkan lumpur tebal di lantai rumah, menjemur pakaian, dan menghitung kerugian.
Menanggapi bencana ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang langsung menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi sejak Jumat dini hari. Petugas bersama relawan fokus membantu proses evakuasi warga, pendataan kerusakan, dan distribusi bantuan darurat.
“Kami masih memantau perkembangan di lapangan. Fokus kami memastikan keselamatan warga serta menyalurkan bantuan seperti air bersih, makanan siap saji, dan selimut,” kata Tanto Agustian, Komandan Regu TRC BPBD Lumajang.
Selain membuka posko darurat di Balai Desa Rojopolo, BPBD juga menyiagakan personel untuk mengantisipasi banjir susulan, karena BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
 

 
 





 
  
  
  
  
  
 





Tinggalkan Balasan