Lumajang, – Sebanyak 30 pelaku UMKM lokal turut ambil bagian dalam Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025 yang digelar di area parkir barat Stadion Lumajang.
Festival yang berlangsung meriah ini menghadirkan beragam produk unggulan daerah, mulai dari kuliner khas Lumajang, kerajinan tangan, hingga hasil olahan pertanian lokal.
Selain menjadi ajang promosi dan transaksi, kegiatan ini juga diharapkan mampu memperluas jaringan pemasaran bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.
Baca juga: Pemkab Lumajang Luncurkan 21 Titik Wifi Publik untuk Pemerataan Akses Digital
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat pelaku UMKM yang terus berinovasi di tengah tantangan ekonomi.
Ia menegaskan pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan, baik melalui pelatihan, fasilitasi permodalan, maupun digitalisasi usaha.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Melalui festival ini, kita ingin memberikan ruang bagi pelaku usaha lokal untuk naik kelas, memperluas pasar, dan memanfaatkan teknologi digital,” katanya, Sabtu (8/11/2025).
Festival ini tidak hanya menjadi ajang ekonomi, tetapi juga ruang ekspresi budaya. Masyarakat disuguhkan penampilan tarian jaran kencak, kesenian khas Lumajang yang identik dengan budaya pendalunga, perpaduan antara etnis Jawa dan Madura. Pertunjukan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung sekaligus simbol kekayaan budaya daerah.
Selain kegiatan pameran dan pentas budaya, acara tersebut juga menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam meluncurkan 21 titik Wifi publik di tujuh kelurahan. Langkah ini diharapkan memperkuat transformasi digital UMKM agar mampu bersaing di era ekonomi modern.
“Dengan adanya Wifi publik dan dukungan digitalisasi, pelaku UMKM dapat lebih mudah memasarkan produknya secara online. Inilah bentuk sinergi antara penguatan ekonomi lokal dan kemajuan teknologi,” katanya.
Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025 menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, Lumajang tidak hanya memperkuat perekonomian lokal, tetapi juga menegaskan jati diri sebagai daerah yang kaya budaya dan terbuka terhadap inovasi.
“Kita ingin menunjukkan bahwa ekonomi lokal dan budaya daerah bisa berjalan beriringan. Keduanya adalah kekuatan Lumajang yang patut dibanggakan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan