3500 Truk Pasir Setiap Hari, Jalan Lumajang Rusak Parah tapi PAD Minim - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 9 Nov 2025 15:50 WIB ·

3500 Truk Pasir Setiap Hari, Jalan Lumajang Rusak Parah tapi PAD Minim


 3500 Truk Pasir Setiap Hari, Jalan Lumajang Rusak Parah tapi PAD Minim Perbesar

Lumajang, – Aktivitas truk pasir di Lumajang menjadi sorotan serius dari DPRD Provinsi Jawa Timur. Menurut Agus Wicaksono, anggota DPRD Jatim, setiap tahun sekitar 3.500 truk pasir keluar-masuk Lumajang, menyebabkan kemacetan dan kerusakan jalan yang parah.

“Truk pasir ini sering membuat jalan rusak, tapi PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang masuk sangat minim. Harus ada timbal balik yang sepadan,” kata Agus Wicaksono, Minggu (9/11/2025).

Baca juga:Agus Wicaksono Bawa Semangat PDI Perjuangan Bangun Ekonomi Keluarga di Lumajang

“Kebocoran PAD akibat pengelolaan truk pasir terlalu besar. Dari 43 pemegang izin, 42 aktif dan satu masih pasif,” sambungnya.

Menurut Agus, Perda Nomor 1 Tahun 2002 sempat mengatur pajak sebesar 20% dari harga pasir. Namun, tidak ada pembatasan tonase, sehingga banyak pasir yang keluar Lumajang tanpa kontribusi maksimal bagi PAD.

Baca juga: Borok Tambang Pasir Lumajang, Mesin Sedotan Ilegal dan Pungutan Liar Menggrogoti Pendapatan Daerah

“Kalau dihitung, sekitar Rp 61 miliar hilang dari potensi PAD,” ujarnya.

Lebih lanjut, Agus memaparkan distribusi truk pasir, sekitar 150 truk ke arah Pronojiwo yang memenuhi kebutuhan pembangunan Kabupaten Malang, Blitar, hingga Tulungagung.

Sementara itu, hampir seribu truk bergerak ke arah Jember. Sisanya menyebar ke daerah lain. Ia menambahkan, pengelolaan truk pasir harus lebih transparan dan terkontrol.

“Ini harus dikelola dengan baik. Kalau tidak, kerugian daerah akan terus berlanjut,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 82 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung BPJS Ketenagakerjaan 8.900 Ketua RT/RW, Prioritaskan Perlindungan Abdi Masyarakat

15 November 2025 - 09:59 WIB

Final Sumpah Pemuda Cup, Ratih Damayanti Apresiasi Semangat Positif Generasi Muda

14 November 2025 - 14:48 WIB

Lumajang Berpotensi Miliki Enam Cagar Budaya, Tiga ODCB Baru dalam Tahap Kajian

12 November 2025 - 13:32 WIB

Bupati Lumajang Larang Truk Pasir Melintas Saat Jam Sekolah

12 November 2025 - 10:37 WIB

Trending di Daerah