Pemerintah Kabupaten Lumajang kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat kesejahteraan kelompok rentan, khususnya buruh tani tembakau. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) tahun 2025.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menyerahkan bantuan secara simbolis kepada buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok di Stadion Srikandi, Kecamatan Tempeh, Selasa (2/12/2025).
6.933 Warga Menerima Manfaat BLT DBHCHT 2025
Penyaluran bantuan berlangsung hingga 5 Desember 2025.
Tahun ini, bantuan menyasar:
2.959 buruh tani tembakau
151 buruh pabrik rokok
317 masyarakat miskin terdampak sektor tembakau
Total 6.465 penerima mendapatkan manfaat langsung dari program ini.
BLT sebagai Bentuk Kehadiran Negara
Dalam sambutannya, Bunda Indah menegaskan bahwa BLT DBHCHT bukan sekadar program tahunan. Ia menilai kebijakan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor tembakau—sektor yang sangat sensitif terhadap cuaca, pasar, dan produktivitas.
“Bantuan ini bukan hanya program rutin. Ini bukti nyata bahwa negara hadir. Dana cukai yang kita terima kembali kepada masyarakat untuk kebutuhan pokok, pendidikan anak-anak, dan penguatan ekonomi keluarga,” tegas Bunda Indah.
Skema Bantuan Lebih Efektif untuk Kebutuhan Dasar
Tahun ini, setiap penerima mendapatkan Rp1.200.000, akumulasi dari Rp300.000 per bulan selama empat bulan.
Pencairan dilakukan sekaligus melalui kerja sama dengan Bank Jatim, sehingga masyarakat dapat mengatur penggunaan dananya dengan lebih fleksibel.
Skema ini dianggap lebih efektif karena membantu keluarga memenuhi kebutuhan dasar sekaligus memberi ruang untuk pengelolaan dana secara produktif.
Pesan Bunda Indah: Gunakan Dana dengan Bijak
Bunda Indah turut mengingatkan agar dana bantuan dimanfaatkan sebaik mungkin. Menurutnya, penggunaan BLT secara tepat dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi keluarga.
“Saya berharap bantuan ini digunakan untuk kebutuhan pokok, pendidikan anak-anak, atau modal usaha kecil. Ini alat untuk memperkuat ekonomi keluarga, bukan tujuan akhir,” pesannya.
Menjawab Tantangan Sosial-Ekonomi ke Depan
Ia juga menegaskan bahwa tantangan sosial-ekonomi akan semakin kompleks. Karena itu, ia berharap masyarakat menjadikan bantuan ini sebagai pijakan awal menuju kondisi ekonomi yang lebih tangguh.
“Mari jadikan bantuan ini batu pijakan untuk kehidupan yang lebih sejahtera. Dengan dukungan pemerintah daerah, kita wujudkan Lumajang yang amanah, manusiawi, dan berkeadilan,” tutup Bunda Indah.
Instrumen Penting untuk Stabilitas Ekonomi Lokal
Program BLT DBHCHT kembali menjadi instrumen penting Pemkab Lumajang dalam menguatkan keberpihakan kepada buruh tembakau. Selain itu, program ini turut menjaga keberlanjutan ekonomi lokal yang selama ini bertumpu pada sektor hasil tembakau.
Tinggalkan Balasan