Lumajang, – Dampak banjir lahar Gunung Semeru kembali dirasakan berat oleh warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.
Selain merusak sejumlah rumah, aliran banjir lahar juga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi para peternak. Sedikitnya lima ekor kambing milik warga ditemukan mati tertimbun material vulkanik, sementara ratusan ternak lainnya nyaris ikut menjadi korban jika tidak segera dievakuasi.
Bagi warga Sumberlangsep yang sebagian besar menggantungkan ekonomi pada peternakan kambing dan sapi, kehilangan satu ekor ternak saja sudah menjadi pukulan besar.
Apalagi, lima kambing telah mati akibat derasnya banjir lahar yang membawa pasir dan batu. Kondisi kandang yang terancam tertimbun membuat risiko kerugian semakin membesar.
“Lima kambing mati akibat banjir lahar. Ratusan lainnya langsung kita evakuasi supaya tidak ikut tertimbun,” kata Kabid Peternakan DKPP Kabupaten Lumajang, Endra, Rabu (10/12/2025).
Ia menyebut pemindahan ternak menjadi langkah penting agar warga tidak mengalami kerugian yang lebih besar.
Untuk menghindari kerusakan lebih jauh, warga bersama anggota TNI mengevakuasi 259 kambing dan 17 sapi dari wilayah rawan.
Proses evakuasi dilakukan dengan menyeberangi aliran banjir lahar yang masih deras, sebuah upaya yang tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga penuh risiko. Namun, bagi warga, keselamatan ternak sama pentingnya dengan keselamatan keluarga, karena menjadi sumber pendapatan utama.
Heri, salah satu korban banjir, mengaku tidak punya pilihan selain segera mengungsikan ternaknya. “Kalau tetap di sini, bahaya. Kambingnya mau dievakuasi ke tempat aman yang sudah disiapkan pemerintah. Di sini kondisinya mengkhawatirkan,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan