Banjir Lahar Semeru Lumpuhkan Sekolah: Hanya 21 Siswa yang Masuk dari Total 86 di SDN Jugosari 3 - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern Pasokan LPG di Lumajang Normal Lagi, Warga Tenang Beraktivitas Sinergi Pemkab Lumajang–PG Jatiroto: Jalan Diperbaiki, Warga Lebih Mudah Beraktivitas Sepatu Baru, Semangat Baru: Pemkab Lumajang Tegaskan Pemerataan Pendidikan Jaga Warga Jadi Budaya Baru: Lumajang Teguhkan Stabilitas Keamanan Berbasis Gotong Royong

Nasional · 11 Sep 2025 19:51 WIB ·

Banjir Lahar Semeru Lumpuhkan Sekolah: Hanya 21 Siswa yang Masuk dari Total 86 di SDN Jugosari 3


 Banjir Lahar Semeru Lumpuhkan Sekolah: Hanya 21 Siswa yang Masuk dari Total 86 di SDN Jugosari 3 Perbesar

Lumajang, – Aktivitas belajar mengajar di SDN Jugosari 3, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang lumpuh hampir total akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru yang menerjang wilayah tersebut beberapa hari lalu. Dari total 86 siswa yang terdaftar, hanya 21 siswa yang mampu hadir ke sekolah pada Kamis (11/9/25).

Sisanya terpaksa absen karena akses jalan utama menuju sekolah tertutup material banjir dan batu besar dari Sungai Regoyo.

Kepala Sekolah SDN Jugosari 3, Yulianti, menyatakan kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir sejak hujan deras memicu banjir lahar dari hulu Semeru.

Baca juga: Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Dampaknya, puluhan siswa dari Dusun Sumberlangsep wilayah yang terisolasi akibat rusaknya jembatan limpas tidak dapat menyeberangi sungai untuk mencapai sekolah.

“Ini ada 40 siswa dari Dusun Sumberlangsep, mereka tidak bisa hadir karena ada banjir. Selain itu, cuaca juga hujan, itu cukup berisiko,” ungkap Yulianti.

Baca juga: Kerusuhan 2 Hari di Surabaya Rugikan Negara Rp4 Miliar

Melihat situasi darurat ini, pihak sekolah berupaya mengambil langkah alternatif. Para siswa yang tidak bisa datang ke sekolah diberikan dispensasi dan diarahkan untuk mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.

Namun, metode ini juga tidak berjalan mulus karena berbagai keterbatasan, terutama di daerah pedesaan.

“Yang tidak bisa masuk sekolah kami berlakukan belajar via daring. Tapi kami tahu tidak semua siswa punya akses ke perangkat atau jaringan internet yang stabil,” tambah Yulianti.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Banjir Bali Lumpuhkan Angkutan Antarprovinsi, Biaya Bus Naik, Penumpang Turun 50 Persen

11 September 2025 - 20:08 WIB

Tak Ada Refund, Hanya Reschedule: Kebijakan PO Bus Meski Bali Terendam Banjir

10 September 2025 - 17:20 WIB

Bus Trans Jatim Butuh Dukungan Angkot Lokal, DPRD Malang Minta Skema Feeder Dipercepat

10 September 2025 - 16:31 WIB

Warga Lumajang Terpaksa Terobos Banjir Lahar Demi Belanja Kebutuhan Pokok

10 September 2025 - 16:12 WIB

Kerusuhan 2 Hari di Surabaya Rugikan Negara Rp4 Miliar

9 September 2025 - 21:55 WIB

Kelola Stok Secara Proporsional, Dapur MBG Lumajang Cegah Gejolak Harga Pasar

9 September 2025 - 18:08 WIB

Trending di Nasional